Penggunaan Kontrasepsi pada Perempuan dengan HIV di Dunia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by HonestDocs

Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah masalah kesehatan masyarakat. Pada tahun 2019, lebih dari 38 juta orang hidup dengan HIV dan lebih dari 1,7 juta orang tertular HIV. Hampir 61% orang terinfeksi HIV berada di Sub Sahara Afrika. Antara tahun 2010 dan 2019. Pada tahun 2017 masih ada lebih dari 1,4 juta perempuan hamil dengan HIV yang diperkirakan 80% menerima obat antiretroviral untuk mencegah penularan dari ibu ke anak. Hampir semua anak yang terinfeksi HIV melalui penularan dari ibu ke anak.

Perempuan yang hidup dengan HIV berhak untuk menentukan jumlah dan waktu kehamilan mereka untuk mencapai tujuan reproduksi dengan aman. Penggunaan kontrasepsi bertujuan untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan dan sering dikaitkan dengan aborsi berisiko tinggi. Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan berperan dalam mengurangi resiko terjadinya penularan ibu ke anak serta sekaligus mengurangi kejadian kematian bayi dan anak terkait HIV. Semua ibu hamil dengan HIV diberi konseling dan pelayanan KB postpartum.

Artikel berjudul “Penggunaan Kontrasepsi pada Perempuan dengan HIV di Dunia” menganalisis memahami cara perempuan yang terinfeksi HIV memilih alat kontrasepsinya. Pencarian literatur dalam artikel systematic review ini menggunakan 4 database yang terdiri dari Pubmed, Science Direct, Sage dan Emerald Insight dengan rentang publikasi tahun 2017-2020 dan artikel diterbitkan dalam bahasa inggris. Kata kunci yang digunakan adalah contraceptive use AND women HIV.

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan diawali dengan menerapkan kriteria inklusi menggunakan PICOS yaitu Population, Intervention, Comparation, Outcome, dan Study Design. Populasinya adalah perempuan dengan HIV berusia 15-49 tahun, tidak ada intervensi, tidak ada komparasi, outcome berisi mengenai penggunaan kontrasepsi pada perempuan dengan HIV. Study design menggunakan cross sectional. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah perempuan dengan HIV yang sedang hamil.

Temuan dari literatur review yang dilakukan menunjukkan bahwa suntikan, kondom, dan implan adalah metode kontrasepsi yang paling umum digunakan oleh perempuan dengan HIV. Motivasi penggunaan kontrasepsi pada wanita dengan HIV dipengaruhi oleh usia, status perkawinan, pengetahuan, jumlah anak, pendidikan, riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya, riwayat persalinan, kurangnya keinginan untuk subur, pendapatan, tempat tinggal, jumlah CD4, status HIV anak dan status HIV pasangan.

Penulis: Ira Nurmala, S.KM., M.PH., PhD

Informasi detail artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol 17 / No. 1 / Januari 2022 yang dapat diakses melalui link berikut:

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/article/view/37909

https://doi.org/10.14710/jpki.17.1.25-34

D. Marista, and I. Nurmala, “Penggunaan Kontrasepsi pada Perempuan dengan HIV di Dunia,” Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, vol. 17, no. 1, pp. 25-34, Jan. 2022. https://doi.org/10.14710/jpki.17.1.25-34

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp