Efek PencegahanTerapi dengan Nigella Sativa dan Mengurangi Risiko Disfungsi Endotel pada Perilaku Merokok

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Atlanova

Merokok merupakan salah satu dari tiga penyebab utama Penyakit kardiovaskular (PKV). Antioksidan alami contoh nya yaitu jintan hitam (Nigella Sativa) dapat menghambat patogenesis pada proses awal aterosklerosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jintan hitam (Nigella Sativa) dalam mencegah disfungsi endotel yaitu terutama melalui respon inflamasi makrofag M1/M2 pada tikus  Wistars jantan yang diberikan paparan asap rokok.  Metodepenelitian dari studi ini menggunakan sebanyak  50 ekor tikus Wistar secara acak dialokasikan ke lima kelompok eksperimen: dua kelompok kontrol yaitu tanpa intervensi (K-), melakukan paparan asap rokok sebanyak 40 batang per hari (K+); dan tiga kelompok perlakuan: tikus diberi dosis 0,3 g (P1), 0,6 g (P2) atau 1,2 g (P3) masing-masing jintan hitam per kilogram berat badan/hari, dan terpapar asap rokok sebanyak 40 batang setiap hari. Setelah 28 hari diberikan paparan asap, rasio makrofag M1/M2 dievaluasi dengan menghitung total M1 dan M2 dalam sepuluh bidang pandang mikroskop. Data dianalisis dengan uji Mann-Whitney.

Hasil dari penelitian ini didapatkan Rasio M1/M2 pada K (-) adalah 0,9 7 ± 0,9 8 (<1) yang berarti M2 dominan, sedangkan rasio M1/M2 pada K (+) sebesar 4,97 ±3,42 (>1) yang berarti M1 dominan. Tidak ada yang signifikan perbedaan jumlah hitung M1 pada kelompok perlakuan P1, P2, P3 (nilai p = 0,996; 0,170; 0,884, masing-masing) bila dibandingkan denganK+. Selain itu, grup P2 memiliki nomor M1 yang lebih rendah dengan yang tertinggi nilai signifikansi jika dibandingkan dengan K+. Jumlah M1 diperhitungkan P1 tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan P2 dengan p = 0,121 dan P3 dengan p = 0,936.

Keterbatasan pertama dari penelitian ini adalah jumlah sampel yang sedikit yang dapat meningkatkan kemungkinan kesalahan dan ketidaktepatan. Kedua, hasil dari model hewan tidak diduplikasi menjadi model manusia. Perbedaan penting lainnya adalah rasio makrofag yang biasanya jauh lebih rendah pada tikus Wistar daripada pada manusia. Faktor-faktor ini dapat mengubah hasil interpretasi penelitian kami. Oleh karena itu, hasil penelitian ini harus diterjemahkan dalam batasan dan konteks. Di sisi lain,  homogenitas dan kekuatan statistik yang tinggi adalah kekuatan dari penelitian ini.

Penelitian ini menemukan bahwa paparan asap rokok (40 batang per hari selama 28 hari) secara signifikan terkait dengan hitungan M1 dan M2 dengan perhitungan rasio M1/M2 dominan pada M1. Di sisi lain, ekstrak etanol dari jintan hitam dikaitkan dengan pergeseran pro-inflamasi M1 ke makrofag anti-inflamasi M2 dalam asap rokok aorta wistar. Oleh karena itu efek pencegahan pada disfungsi endotel dalam proses aterosklerotik dapat disarankan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol jintan hitam (Nigella Sativa) dapat  mencegah disfungsi endotel dengan cara menghambat peningkatan makrofag M1 /Rasio M2 pada tikus Wistar yang terpapar asap rokok subkronis.

Penulis : Meity Ardiana,  Eka Utami,  Budi Pikir, Anwar Santoso

Http: https://f1000research.com/articles/10-917

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp