50 Prestasi Antarkan Genada Asaika Jadi Mawapres FIB UNAIR 2022

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Genada Asaika, Mawapres FIB UNAIR Kategori Semester 5. (Foto: Dokumen pribadi)

UNAIR NEWS – Memperoleh lebih dari 50 prestasi membuat Genada Asaika berhasil menyandang predikat sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR) 2022 untuk kategori semester lima. Beberapa prestasinya, diraih Genada dalam skala internasional.

Tidak hanya sekedar meraih prestasi, mahasiswi Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris tersebut berhasil menjadi yang terbaik di beberapa kompetisi. Sebut saja seperti kompetisi Internasional Malaysia-Indonesia-Thailand Symposium on Innovation and Creativity (iMIT SIC) 2021, International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021, dan Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2021 yang di ketiganya ia berhasil menyabet medali emas (gold medalist, Red). Ketiganya, adalah kompetisi karya tulis ilmiah.

Kendati beberapa kali meraih prestasi yang sangat gemilang, gadis 21 tahun tersebut tetap pernah menemui kegagalan. “Beberapa kali saya gagal dalam mengikuti kompetisi. Pernah ketika saya sudah mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak terkait untuk menjadi pembicara di konferensi internasional, namun batal saya lanjutkan karena ada kepentingan lain,” tuturnya.

Bagi Genada, kesedihan ketika menemui kegagalan dalam proses merupakan hal yang wajar. “Bersedihlah secukupnya namun jangan berlarut pada kesedihan. Kita bisa bangkit kembali dengan memperbaiki dan mengatur ulang strategi untuk keberhasilan kita selanjutnya dan saya yakin masih ada banyak kesempatan untuk meraih keberhasilan dan kesuksesan,” imbuhnya.

Selain kegagalan, Genada juga acap kali mengalami banyak kendala dalam kompetisinya. Ketika masa pandemi misalnya. Mobilitas masyarakat yang terbatas pada waktu itu turut berdampak pada terbatasnya penggalian data yang dapat dilakukan Genada.

“Sebelum pandemi biasanya saya bisa melakukan penggalian data di lapangan dan wawancara tatap muka dengan narasumber. Kemudian ketika pandemi dan ada beberapa pembatasan mobilitas, pencarian dan penggalian data hanya terbatas pada studi pustaka,” papar Genada.

Pandemi memang kemudian terbukti tidak menurunkan semangatnya mencapai prestasi. Terbukti dengan tiga medali emas sebagaimana disebutkan sebelumnya, diraih Genada ketika masa pandemi. 

“Tipsnya juga perbanyak referensi dari buku dan jurnal internasional untuk meminimalisasi kekurangan data. Sesekali juga saya tidak segan untuk meminta bantuan pengetahuan tambahan kepada teman saya yang berkuliah di jurusan lain, bergantung kepada topik yang akan saya pelajari,” terangnya.

Di samping bergelut dengan prestasi, Genada juga tetap tidak melupakan kewajiban utamanya yakni berkuliah. Selain itu, ia juga kini tengah menjadi asisten riset di Direktorat Inovasi dan Pengembangan Pendidikan Universitas Airlangga (DIPP UNAIR), tutor kelas riset di Lingkar Sinergi UNAIR, dan tutor kelas privat untuk Test of English as a Foreign Language (TOEFL).

“Strategi untuk menyeimbangkan beberapa hal tersebut yakni saya selalu menggunakan skala prioritas. Saya harus bekerja cerdas dan membagi waktu seefektif mungkin. Prinsip saya yakni 25% untuk fokus prestasi, 25% untuk organisasi, 30% untuk kuliah, serta 20% lain untuk waktu hiburan saya,” tutupnya.

Penulis: Fauzia Gadis Widyanti

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp