Cangkang Kerang Darah sebagai Material Penginduksi Pembentukan Dentin Tersier

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh iStock

Kasus karies yang dalam merupakan salah satu fenomena klinik yang banyak ditemui di Klinik Konservasi Gigi RSKGMP FKG Universitas Airlangga. Penelitian pada  420 pasien di RSGMP FKG Universitas Airlangga menunjukkan terdapat kasus karies  pada 105 dari total 169 pasien laki-laki (62,13%) dan 146 dari 251 pasien perempuan (58,17%). Gigi yang mengalami karies yang dalam dimana ketebalan dentin tinggal setengah mahkota gigi dan diagnosis pulpitis reversible membutuhkan bahan pelindung pulpa (pulpcapping) yang  bersifat anti radang dan memiliki biokompatibilitas yang baik. Sejak lama kalsium hidroksida (CaOH2)dianggap sebagai gold standard bahan pulp capping. Kalsium hidroksidadapat menstimulasi pembentukan dentin tersier, yaitu suatu struktur dentin yang terbentuk sebagai proses mekanisme pertahanan tubuh di dalam komplek jaringan keras gigi yang dapat melindungi pulpa dari adanya pengaruh faktor luar yang bila tidak dirawat bisa mengakibatkan proses kerusakan berlanjut dan berakhir pada kematian pulpa. Saat ini banyak upaya eksplorasi bahan alam untuk dikembangkan sebagai biomaterial di bidang kedokteran Gigi sebagai alternatif   untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia maupun bahan sintesis, salah satunya adalah kerang darah (Anadara Granosa) yang merupakan salah satu sumber daya bernilai ekonomis dan merupakan sumber protein yang mudah ditemukan. Kerang darah adalah sejenis kerang yang biasa dimakan oleh warga Asia Timur dan Asia Tenggara. Species Arcidae ini disebut kerang darah karena menghasilkan hemoglobin dalam cairan merah yang dihasilkannya. Kerang ini menghuni kawasan Indo-Pasifik dan tersebar dari pantai Afrika timur sampai ke Polinesia. Manfaat lain konsumsi kerang darah adalah  asam lemak omega-3 yang mampu menurunkan kadar trigliserida, selain itu kandungan  Zinc dalam kerrang darah dapat bertindak sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan akibat keradangan. Manfaat limbah dari cangkang kerang lain adalah sebagai adsorben untuk mengurangi pencemaran lingkungan terutama limbah cair  yang dihasilkan industri tekstil.

Cangkang kerang darah mengandung mineral seperti kalsium karbonat/CaCO3, magnesium, natrium, phosphat dan bahan lain. Kandungan kalsium karbonat (CaCO3) yang tinggi merupakan sumber kalsium dan memiliki biokompatibilitas yang baik untuk digunakan sebagai bahan pembentukan tulang (bone repair). Kalsium merupakan kandungan terbanyak pada cangkang kerang darah. Kalsium adalah salah satu komponen bioaktif yang memediasi respon seluler untuk berbagai macam stimuli seperti proliferasi, pergerakan, sekresi dan neurotransmisi sel. Cangkang kerang darah diharapkan dapat menjadi alternatif bahan pelindung pulpa dengan menginisiasi deposisi jaringan dentin sehingga terjadi proses penyembuhan dengan pembentukan dentin reaksioner, bersifat anti inflamasi serta memiliki biokompatibilitas, kekuatan dan stabilitas yang baik pada dentin. Sebuah penelitian menyebutkan bone graft dari bahan yang mengandung cangkang kerang darah efektif dalam mempercepat proses penyembuhan tulang alveolar setelah pencabutan gigi, hingga dianggap perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh  kalsium karbonatdari cangkang kerang darah.

Analisis ekspresi NF-ĸβ, IL-1β dan MMP-1 yang merupakan parameter proses pembentukan dentin difokuskan pada penelitian ini. Gigi tikus strain wistar sebagai sampel dipreparasi tanpa diberi kalsium karbonat (CaCO3) dari cangkang kerang darah. Pemeriksaan histopatologi anatomi dengan menggunakan pewarnaan Haematoksilin-Eosin (HE)merupakan tahap pemeriksaan selanjutnya sebelum dilakukan pengecatan preparat dengan menggunakan pemeriksaan immunohistokimia. Pengamatan imunohistokimia pada sel odontoblas bertujuan untuk melihat parameter pada masing-masing kelompok yang diteliti, dengan cara melakukan  perhitungan pada sel yang mengekspresikan parameter penginduksi dentin NF-ĸβ, IL-1β dan MMP-1.Proses pembentukan dentin  melewati proses perbaikan fisiologis yang cukup lama akibat adanya sel odontoblas yang terkena trauma. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan di hari ke-7 pada semua kelompok perlakuan dikarenakan peningkatan respon anti inflamasi berkaitan dengan  penambahan kalsium karbonat. Penambahan CaCO3 menurunkan aktivitas degradasi kolagen dan mempercepat proses proliferasi dan deposisi matriks dentin. Sel odontoblas dan sel fibroblas pada kompleks dentin pulpa berperan menghasilkan berbagai komponen matriks organik pembentuk dentin, sehingga dapat menghasilkan bahan bioaktif yang terlibat dalam proses regenerasi jaringan. Penurunan ekspresi NF-κβ, IL-1β dan MMP-1 pada penelitian ini mengindikasikan penurunan degradasi kolagen, menginisiasi dan memodulasi mineralisasi kolagen sehingga memicu sel odontoblas untuk berdiferensiasi dan membentuk mineralisasi dentin reaksioner pada proses dentinogenesis. Kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian ini cangkang kerang darah dapat dijadikan kandidat alternatif material kedokterann gigi yang mampu menstimulus pembentukan jaringan dentin.

Penulis: Widya Saraswati

Link Jurnal: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/the-effect-of-exposure-calcium-carbonat-from-blood-cockle-anadara

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp