Penerimaan Teknologi Informasi Kesehatan Ibu dan Anak

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh glitzmedia.co

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu program prioritas di bidang kesehatan karena ibu dan anak merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi untuk mendapatkan masalah kesehatan. Di Indonesia, salah satu upaya peningkatan keberhasilan program KIA adalah melalui perencanaan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan program dan cakupan kegiatan. Semua hal tersebut memerlukan ketersediaan informasi yang akurat, tepat, dan sesuai kebutuhan untuk pengambilan keputusan. Untuk menjawab kebutuhan informasi tersebut, diperlukan sistem informasi kesehatan yang dapat menyediakan data yang berkualitas.

Secara umum, sistem informasi kesehatan yang dijalankan pada institusi kesehatan atau institusi bidang lainnya merupakan sistem yang bersifat mandatori, artinya suka atau tidak, petugas atau pengguna dituntut untuk terlibat di dalamnya. Demikian pula dengan sistem informasi KIA yang dijalankan di institusi kesehatan diharapkan dapat mendukung pelaksanaan program KIA. Semakin baik sistem ini berjalan, semakin baik pula hasil pelaksanaan program KIA.

Di era informasi, sistem informasi kesehatan semakin berkembang dengan penggunaan teknologi informasi. Penggunaan teknologi diharapkan dapat meningkatkan kinerja sistem informasi kesehatan dalam menghasilkan data yang berkualitas. Akan tetapi, dalam kenyataan, sistem informasi tidak selalu berjalan dengan baik, sehingga peran sistem informasi untuk menyediakan informasi yang akurat, tepat, dan sesuai kebutuhan tidak tercapai. Salah satu faktor penting untuk berjalannya sistem informasi adalah penerimaan petugas atau pengguna terhadap teknologi informasi yang digunakan.

Beberapa teori membahas mengenai penerimaan pengguna terhadap teknologi informasi, di antaranya adalah Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model). Menurut model ini, penerimaan pengguna terhadap teknologi informasi, yang diukur melalui penggunaan teknologi tersebut secara aktual, dipengaruhi oleh niat atau kesediaan untuk menggunakan teknologi informasi tersebut. Niat menggunakan teknologi informasi dipengaruhi oleh kemudahan dan manfaat yang dirasakan dalam penggunaan teknologi informasi tersebut.

Studi awal oleh Nugroho dkk (2016) di kabupaten Ngawi menemukan bahwa rendahnya penggunaan aktual teknologi informasi KIA berhubungan dengan 5 faktor, yaitu: tingkat kesulitan yang tinggi dalam pengoperasian teknologi informasi, kurangnya manfaat yang dirasakan pengguna, kurangnya niat menggunakan, sistem informasi kurang menyenangkan atau kurang nyaman, dan kurangnya dukungan organisasi. Berdasarkan temuan tersebut, Nugroho dkk mengembangkan Model Penerimaan Teknologi yang sudah ada dengan memasukkan kelima faktor yang berhubungan dengan penggunaan aktual teknologi informasi digabungkan dengan karakteristik individu petugas meliputi usia, lama bekerja, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman menggunakan komputer. Dilakukan pengumpulan data dari 217 bidan yang berperan sebagai petugas operator sistem informasi KIA di Kabupaten Ngawi.

Hasil analisis menunjukkan bahwa penerimaan teknologi informasi KIA yang diukur melalui penggunaan aktual teknologi sangat dipengaruhi oleh niat menggunakan teknologi informasi. Manfaat, kemudahan, dan kenyamanan yang dirasakan dalam penggunaan teknologi saling terkait dan mempengaruhi niat penggunaan teknologi informasi. Dukungan organisasi berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap penggunaan teknologi informasi, terutama dalam sistem yang bersifat mandatori. Dukungan organisasi yang menunjukkan perhatian terhadap petugas, dapat berupa dukungan supervisor, kondisi kerja, dan penghargaan.

Dukungan supervisor dapat diwujudkan dalam bentuk bantuan dan supervisi aktif agar implementasi sistem informasi tidak mengalami kelambatan dan berjalan secara teratur. Kondisi kerja dapat diwujudkan sebagai iklim komunikasi yang baik, adanya help desk dan penyediaan sumber daya pendukung dalam bentuk fasilitas dan infrastruktur. Penghargaan dapat menjadi perangsang bagi petugas untuk terus terlibat secara aktif dalam implementasi sistem informasi. Penghargaan dapat berupa finansial (insentif) atau non finansial (rasa percaya diri, perasaan mengalami kemajuan dan pengembangan).

Faktor karakteristik petugas, sekalipun berpengaruh secara tidak langsung terhadap penggunaan aktual teknologi informasi, perlu mendapat perhatian karena berpengaruh terhadap manfaat, kemudahan, dan kenyamanan dalam pengoperasian yang dirasakan. Masa kerja, usia, tingkat pendidikan, pelatihan, dan pengalaman menggunakan komputer membantu petugas dalam mengatasi masalah yang mungkin terjadi dalam penggunaan teknologi informasi. Pendidikan, pelatihan dan pengalaman menggunakan komputer berhubungan dengan keterpaparan akan teknologi informasi. Semakin sering memanfaatkan teknologi informasi, petugas akan semakin memahami cara penggunaan yang pada akhirnya akan memengaruhi penilaian akan manfaat, kemudahan dan kenyamanan menggunakan teknologi informasi.

Sebagai kesimpulan, berjalannya sistem informasi kesehatan, khususnya yang bersifat mandatori seperti di bidang KIA, sangat dipengaruhi faktor karakteristik pengguna (petugas) dan dukungan organisasi. Faktor tersebut akan memengaruhi penilaian akan manfaat, kemudahan dan kenyamanan menggunakan teknologi informasi, yang selanjutnya akan memengaruhi niat dan penggunaan secara aktual. Dengan berjalannya sistem informasi kesehatan di bidang KIA, maka akan diperoleh data akurat, tepat dan sesuai kebutuhan yang diperlukan untuk kegiatan perencanaan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan program dan cakupan kegiatan. Dengan demikian upaya peningkatan keberhasilan program KIA dapat berjalan dengan baik.

Penulis: Nugroho HSW, Notobroto HB, Rosyanti L.

Informasi lebih detail mengenai artikel ini dapat dilihat di:

Nugroho HSW, Notobroto HB, Rosyanti L, 2021. Acceptance Model of a Manadtory Health Information System in Indonesia. Healthcare Informatics Research April; 27 (2):127-136, doi: https://doi.org/10.4258/hir.2021.27.2.127

Available at: https://synapse.koreamed.org/articles/1146908

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp