Diet Ketogenik Dapat Meningkatkan Lemak Baik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh solinca.pt

Obesitas merupakan permasalahan global baik di dunia maju maupun berkembang. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia terjadi peningkatan prevalensi obesitas 12,2% pada usia di atas 15 tahun sejak tahun 2018 ke tahun 2007. Obesitas dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, seperti stroke, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang tepat untuk mengurangi tingkat potensial tersebut.

Salah satu faktor yang berperan besar dalam terjadinya obesitas adalah ketidakseimbangan antara asupan makanan dan keluaran energi. Latihan fisik merupakan salah satu intervensi yang meningkatkan keluaran energi dan sekresi berbagai jenis miokin untuk mengatasi masalah obesitas. Salah satu miokin yang berperan adalah irisin.  Irisin dilepaskan oleh otot ketika otot sedang melakukan aktivitas fisik. induksi irisin dalam sel akan menyebabkan peningkatan metabolisme lemak, penurunan glikogenolisis, dan penurunan gluconeogenesis. Hormon ini dapat membantu membakar lemak, sehingga dapat menghambat obesitas, namun tingkat intensitas latihan fisik dapat mempengaruhi sintesis, sekresi, sirkulasi, dan regulasi irisin dalam mencegah obesitas dan dampak negatifnya. Untuk itu dibutuhkan sebuah studi untuk mengkaji perbedaan intensitas latihan fisik dalam meningkatkan kadar sekresi irisin guna menemukan intensitas dosis yang tepat untuk intervensi obesitas.

Studi ini dikerjakan untuk melihat bagaimana perbedaan intensitas latihan fisik dalam meningkatkan kadar sekresi irisin. Studi dilakukan dengan literature review yang melibatkan penelitian dalam 10 tahun terakhir. Database yang digunakan adalah  Science Direct, PubMed, dan Google Scholar dengan kata kunci yaitu irisin, latihan fisik, intensitas, kelebihan berat badan, dan obesitas dengan kriteria inklusi latihan fisik, kadar irisin, dengan Massa Tubuh Indeks (BMI) > 25 kg/m2. Kriteria eksklusi termasuk tidak adanya intervensi latihan fisik, subjek hewan atau studi in vivo, meta-analisis, ulasan, buku, bab buku, editorial, dan surat kepada editor.

Berdasarkan pencarian kata kunci sebelumnya, didapatkan 69 artikel dari science direct, 123 artikel dari Pubmed, dan 42 artikel dari Google Scholar. Setelah review kedua maka didapatkan 45 artikel jurnal. Irisin tertinggi pada manusia diproduksi di otot rangka selain dari beberapa organ lain, seperti jantung, lidah, dan rectum.  Kadar irisin dipengaruhi oleh jenis aktivitas dan intensitasnya. Latihan fisik intensitas tinggi dapat meningkatkan sekresi irisin lebih banyak daripada intensitas rendah tetapi akan segera menyebabkan irisin kembali ke nilai basal pada 15 menit setelah latihan fisik. Sedangkan pada intensitas sedang dengan tipe kontinyu sekresi irisin terlihat lebih stabil. Selain itu, jenis latihan beban dengan intensitas tinggi juga meningkatkan sekresi irisin dibandingkan jenis latihan fisik aerobik baik dengan intensitas sedang maupun tinggi. Sedangkan faktor usia dan status kebugaran tidak mempengaruhi sekresi irisin.  

Penulis: Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes

Informasi detail bisa didapatkan pada hasil riset kami di link : https://e-journal.unair.ac.id/FMI/article/view/24268

Ido Nur Abdulloh, Sugiharto, Purwo Sri Rejeki, THE ROLE OF PHYSICAL EXERCISE INTESITY TO IRISIN LEVELS ON OVERWEIGHT AND OBESE . Folia Medica Indonesiana, 2021; 57 (4):357-64. doi: http://dx.doi.org/10.20473/fmi.v57i4.24268

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp