Aneurisma Vena Jugularis, Kapan Harus Dilakukan Operasi?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh ResearchGate

Lesi dilatasi vena jugularis yang paling sering dijumpai adalah aneurisma dan ektasia. Aneurisma vena jugularis kurang umum dibandingkan dengan aneurisma arteri pada orang dewasa. Karena kejadian yang jarang, pedoman pengobatan yang terutama terkait dengan waktu operasi belum bisa ditetapkan dengan jelas. Penanganan yang tepat dapat mengurangi keluhan pasien tanpa intervensi yang berlebihan. Berikut ada laporan kasus, dimana terdapat seorang wanita berusia 54 tahun mengeluhkan pembengkakan pada leher kanan yang dimulai sejak tiga tahun yang lalu dan cephalgia selama dua tahun. Dari CT angiografi, kami memperoleh dilatasi vena jugularis 2,3 cm. Selama evaluasi berkala dari ultrasonografi doppler, tidak ada peningkatan ukuran vena jugularis.

Aneurisma vena jugularis (JVA) adalah kondisi yang langka. Itu terjadi secara merata antara pria dan wanita. Sekitar 75% kasus terdiagnosis pada anak. Dilatasi vena jugularis dapat fusiform atau saccular tanpa torsi pada dinding vena jugularis. Beberapa penulis sering menggunakan “ektasia” untuk menjelaskan dilatasi fusiform dan “aneurisma” untuk yang saccular. Namun, keduanya umumnya digunakan sebagai sinonim. Etiologi yang jelas belum ditetapkan. Patologinya relatif jinak, tergantung pada lokalisasi, dan dapat menyebabkan komplikasi berat seperti trombosis, emboli paru, ruptur, perdarahan, atau tekanan pada struktur di sekitarnya. Untuk mencegah komplikasi tersebut, beberapa dokter melakukan operasi. Namun, pedoman pengobatan terutama yang terkait dengan waktu operasi, belum bisa ditetapkan. Manifestasi klinis aneurisma vena yang paling umum adalah pembengkakan kompresibel lunak, biasanya muncul di sepanjang sumbu vena. Biasanya asimtomatik, tetapi masalah utama yang sering dikeluhkan pasien adalah aspek kosmetik. Presentasi langka lainnya yang dilaporkan adalah nyeri dada atipikal. Pada kasus JVA dengan keganasan, biasanya ditemukan gejala disfonia. Komplikasi JVA dapat berupa suara serak atau sindrom Horner dan dapat diperumit oleh trombosis.

Aneurisma vena jugularis yang muncul pada orang dewasa adalah fenomena yang sangat langka. Ini adalah kondisi jinak, dan observasi konservatif disarankan. Pembedahan menunjukkan masalah kosmetik atau fisiologis, aneurisma yang menyakitkan akibat trombosis atau flebitis, komplikasi lain seperti sindrom Horner, batuk yang tidak dapat diatasi, gagal jantung kongestif, perdarahan masif sekunder hingga ruptur trauma spontan. Pembedahan juga lebih disukai jika lesi bersifat simtomatik, membesar, atau berubah bentuk. Oleh karena itu, jika manajemen konservatif diputuskan, perlu tindak lanjut berkala untuk mengamati lesi untuk setiap perubahan dan mencatat perjalanan alami.

Kesimpulan

Aneurisma vena jugularis yang muncul pada orang dewasa merupakan fenomena yang jarang terjadi. Ini adalah kondisi jinak, dan observasi konservatif disarankan. Ini harus dioperasikan hanya jika pembesaran gejala atau progresif. Pemeriksaan berkala harus dilakukan untuk mengevaluasi ukuran vena jugularis sebelum keputusan pembedahan.

Penulis : Rizki Amalia,Johanes Nugroho,Ivana Purnama Dewi

Link Jurnal : https://www.bioscmed.com/index.php/bsm/article/view/401

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp