Ulas Pelayanan KIA, Geliat Airlangga Gelar FGD Bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Tidak dapat dipungkiri, selama 2 tahun belakangan sistem kesehatan Indonesia terkonsentrasi untuk penanganan masalah pandemi Covid-19. Hal itu membuat beberapa masalah kesehatan termasuk akses terhadap fasilitas kesehatan ibu dan anak (KIA) sedikit menurun.

Oleh karena itu, Gerakan Peduli Ibu dan Anak sehat (Geliat) UNAIR bersama seluruh perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten/Kota se- jawa Timur menggelar FGD Kamis (13/01/2022) lalu. FGD tersebut dilakukan guna memetakan kesiapan Kabupaten/Kota dalam melayani KIA pada era pandemi Covid-19.

Pada kesempatan tersebut Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., MS. selaku penanggung jawab Geliat serta ketua program kerja sama UNAIR-UNICEF hadir untuk memberikan sambutan. Ia menjelaskan, meski prioritas saat ini adalah penanggulangan guna menekan jumlah pasien Covid, masalah kesehatan lain seperti imunisasi anak dan kesehatan ibu hamil jangan sampai tidak terperhatikan.

“Oleh karena itu, melalui FGD ini diharapkan mampu memberikan ide yang dapat meningkatkan dan mendukung layanan kesehatan tiap daerah utamanya pada akses terhadap fasilitas KIA,” ujarnya.

FGD tersebut dihadiri oleh Dinkes Kabupaten/Kota mulai dari Tulungagung, Jombang, Bojonegoro, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Situbondo dan Jember. Tak lupa, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Dr. Erwin Ashta Triyono juga turut hadir untuk memberikan sambutan. 

Dr. Erwin selaku Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur menyampaikan, hikmah dari adanya pandemi salah satunya adalah sebagai alat uji terhadap kematangan sistem kesehatan Indonesia. Ia menjelaskan melalui penanganan pandemi 2 tahun belakangan menunjukkan bahwa sistem kesehatan Indonesia belum memiliki kesiapan yang matang dalam menghadapi kondisi genting.

“Hal ini ditunjukkan dengan kurangnya kesiapan sistem kesehatan kita dalam penanganan isu kesehatan lain di era pandemi, salah satunya kasus kematian ibu dan kasus neonatal yang mungkin banyak terjadi namun tidak terperhatikan,” ungkapnya.

Oleh karena itu Dr. Erwin mengapresiasi UNAIR melalui program Geliat ini dikarenakan selalu memberikan kontribusi terhadap pemerintah dan masyarakat selama pandemi Covid-19. Ia menjelaskan karena adanya keterbatasan, tidak dapat dipungkiri membuat pemerintah yang dalam hal ini adalah dinas kesehatan tidak mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan sendirian. 

“Oleh karena itu, kita memerlukan kontribusi dari para klinisi, akademisi, epidemiologi dan masyarakat tentunya sehingga bisa terbangun kesadaran akan hidup sehat,” pungkas Kepala Dinkes Provinsi Jawa Timur tersebut.

Dalam FGD yang dilakukan melalui platform Zoom tersebut membahas beberapa poin di antaranya berkaitan dengan informasi dan ketersediaan pelayanan serta tantangan dalam keterbatasan adanya pandemi Covid-19. Dilanjut dengan vaksinasi Covid-19 terhadap ibu hamil, pelayanan KB, pelayanan Neonatal dan ditutup dengan usulan untuk intervensi pelayanan KIA. (*)

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp