RuangGuru Jelaskan Langkah-Langkah Inovasi di Perusahaan Digital

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Associate Vice President, Business & Operations RuangGuru Hadi Wijaya saat memberikan paparan. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – RuangGuru kembali mengadakan Campus Talk pada Selasa siang (11/1/2022). Kali ini menggandeng Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) UNAIR dalam pelaksanaannya. Dalam perhelatan tersebut, penyelenggara menghadirkan Associate Vice President, Business & Operations RuangGuru Hadi Wijaya. Disitu, Hadi memaparkan terkait bagaimana perusahaan-perusahaan digital berinovasi dalam perkembangannya.

Hadi menceritakan bahwa perkembangan teknologi di abad ke-21 begitu terakselerasi dan eksponensial. Mengutip prediksi Harari di bukunya Homo Deus, ia percaya bahwa dunia akan semakin dikendalikan oleh algoritma komputer. Bahkan di 2020 silam, lima perusahaan terbesar di dunia semuanya bergerak di dunia teknologi digital.

“Digitalisasi hampir seluruh aspek di kehidupan manusia kemudian dipercepat oleh kehadiran pandemi COVID-19. Potensial untuk dunia digital dalam meningkatkan harkat hidup masyarakat juga semakin besar,” ujar alumni Binus University itu.

Dari situ kemudian Hadi memaparkan bagaimana produk yang ditawarkan oleh perusahaan digital terus berkembang melalui berbagai langkah inovasi. Mulai dari sayembara desain produk dan resep makanan/minuman seperti yang diberlakukan LEGO dan Starbucks. Kolaborasi dan ko-kreasi untuk meningkatkan jangkauan pasar seperti MCDxBTS Meal dan produk KFC Cheetos.

“Tapi yang lumrah digunakan oleh perusahaan digital, terutama perusahaan big data adalah me too strategy. Misal TikTok yang mempionirkan fitur video pendek di sosial media, kini fitur tersebut juga dapat dinikmati di Instagram dan Youtube. Dalam inovasi digital, pertanyaannya bukan lagi terkait keaslian ide, namun seberapa konsumen dapat menikmati realisasi dari ide-ide tersebut,” tutur Hadi. 

Untuk menerapkan arah gerak inovatif tersebut, Hadi menjelaskan bahwa elemen-elemen perusahaan harus lebih berkolaborasi antar sektor. Dalam perusahaan yang customer-centric, skenario problema yang didapatkan dari konsumen pasti intersektoral. Ia menambahkan bahwa perusahaan hendaknya memiliki tim-tim kerja dari berbagai sektor, seperti marketing, internal, dan desain kreatif. 

“Karena kunci dari perusahaan inovatif adalah bukan seberapa sempurna kita membangun sebuah produk, namun seberapa cepat kita bisa menciptakan produk minimum untuk segera diluncurkan ke pasar,” ujar petinggi RuangGuru itu.

Terakhir, Hadi menekankan kembali bahwa semakin berkembangnya perusahaan digital yang inovatif ini menjadikan karir yang berhubungan dengan teknologi seperti data analyst, software developer, dan graphic designer begitu strategis. Ditambah pula, skenario-skenario tantangan dan problema yang dihadapi dalam alur karir ini begitu interdisipliner dan intersektoral.

“Untuk itu, para Gen-Z harus siap untuk belajar berbagai banyak hal, dan disaat yang bersamaan menentukan spesialisasi kemampuan kalian,” tutupnya.

Penulis: Pradnya Wicaksana

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp