Penerimaan Guru terhadap Teknologi Pembelajaran berbasis Cloud di Era Pandemi Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Teknologi Pembelajaran berbasis Cloud di Era Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia dan di seluruh dunia telah menyebabkan transformasi pendidikan dalam hal pembelajaran dan pengajaran. Selama pandemi, sebagian besar sistem pendidikan dari tingkat dasar ke tingkat tersier beralih dari praktik belajar-mengajar tatap muka menjadi instruksi jarak jauh untuk meminimalkan menyebarkan virus. Kondisi yang menantang ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan guru dan pendidik untuk menyesuaikan strategi pengajaran, metode pengajaran, dan prosedur penilaian mereka. Saat menerapkan penyampaian instruksional dalam situasi terpencil, diperlukan untuk lembaga pendidikan untuk mempertimbangkan lingkungan pendidikan baru menggunakan dukungan digital teknologi dan infrastruktur online. Selaras dengan keadaan tersebut, teknologi pembelajaran berbasis cloud dapat menjadi alat pembelajaran terbaik dalam mentransformasikan pendidikan tradisional menjadi pembelajaran berbasis online.

Perkembangan teknologi cloud dianggap yang paling kuat untuk mendukung fleksibilitas dan efektivitas prosedur pembelajaran karena kemajuan koneksi internet berkecepatan tinggi. Salah satu contoh teknologi pembelajaran berbasis cloud yang secara masif digunakan untuk memfasilitasi pengajaran online di Indonesia selama situasi pandemi adalah Microsoft 365. Paket perangkat lunak ini memungkinkan siswa dan guru untuk berinteraksi secara virtual dan berbagi konten pendidikan melalui koneksi internet. Microsoft 365 juga menyediakan platform konferensi video terkemuka yang disebut Ms. Teams untuk memfasilitasi proses pendidikan selama pandemi (Poston et al., 2020). Namun, banyak sekolah dan lembaga pendidikan tinggi khususnya untuk guru dan instruktur tetap dalam situasi belajar baru ini dengan sedikit perencanaan dan pengalaman sebelumnya.

Selain pentingnya teknologi pembelajaran berbasis cloud, resistensi terhadap teknologi tersebut masih ada dalam praktik pendidikan. Pada di sisi lain, sedikit informasi tentang kelayakan dan penerimaan guru terhadap teknologi pembelajaran yang tersedia. Saat melaksanakan proses belajar mengajar di situasi pandemi, penting untuk memantau bahwa semua guru menerima pendidikan di lingkungan yang baru dan teknologi pembelajaran dengan baik karena hal tersebut memainkan peran penting dalam menyampaikan praktik pembelajaran yang efektif. Tantangan lainnya adalah terkait digital native yang sebagian besar guru tidak akrab dengan alat pembelajaran digital dan lingkungan online. Selain itu, mereka khawatir menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mempelajari teknologi yang diadopsi oleh sekolah dan akan mempengaruhi tingkat adopsi mereka.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan guru terhadap teknologi pembelajaran berbasis cloud, yaitu Microsoft 365 yang telah dipakai pada tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi selama situasi pandemi di Indonesia. Kami fokus pada menilai tiga fitur utama dari paket Microsoft 365 seperti Ms. Teams, Ms. Sway, dan Ms. One Note Class Notebook yang banyak digunakan dalam praktek belajar. Konstruksi asli dari TAM (Technology Acceptance Model), yaitu PU dan PEU digunakan dalam penelitian ini. Namun, model asli TAM tidak memperhitungkan aspek sosial yang dapat mempengaruhi adopsi teknologi. Padahal, pemanfaatan teknologi baru secara efektif bergantung pada pengaruh dan kondisi sosial. Hal ini juga dapat berhubungan dengan penerimaan individu dan perilaku penggunaan. Selain itu, aktivitas pendidikan dikategorikan sebagai aktivitas sosial, jadi kami memperluas modelnya untuk mengukur apakah variabel pengaruh sosial dapat memprediksi niat guru untuk menggunakan teknologi pembelajarannya. Kami juga menambahkan aspek risiko (perceived-risk) pada variabel eksternal TAM karena pentingnya risiko sebagai prediktor utama perilaku manusia. Melalui penelitian ini, lembaga pendidikan akan lebih menyadari bagaimana komputasi berbasis cloud dapat digunakan secara efektif di sektor pendidikan sehingga mereka dapat meningkatkan status pengajaran dan pembelajaran berbasis cloud. Selain itu, analisis TAM yang disajikan dalam penelitian ini akan menyampaikan informasi yang berharga untuk masa depan penelitian yang akan mengeksplorasi persepsi dan penerimaan guru terhadap berbasis cloud mempelajari teknologi dari berbagai perspektif.

Author:

  1. Ika Qutsiati Utami (Dosen S1 Teknologi Sains Data FTMM Unair)
  2. Indah Fahmiyah (Dosen S1 Teknologi Sains Data FTMM Unair)
  3. Ratih Ardiati Ningrum (Dosen S1 Teknologi Sains Data FTMM Unair)
  4. Muhammad Noor Fakhruzzaman (Dosen S1 Teknologi Sains Data FTMM Unair)
  5. Angga Iryanto Pratama (Mahasiswa S1 Teknologi Sains Data FTMM Unair)
  6. Yohanes Manasye Triangga (Mahasiswa S1 Teknologi Sains Data FTMM Unair)

Link artikel:

  1. Scopus:

https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-85122311842&doi=10.1007%2fs40692-021-00214-8&partnerID=40&md5=c691b21f6c58f929a6da9ffdea4a624f

  • Jurnal Penerbit:

https://link.springer.com/article/10.1007/s40692-021-00214-8

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp