Kinerja Perawat dan Upaya Perbaikan Kualitas Kehidupan Kerja di Masa Pandemi Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: Perawat Home Care

Organisasi membutuhkan pekerja berkinerja tinggi untuk memenuhi tujuan mereka dan dapatkan keunggulan kompetitif dalam bisnis yang sangat kompetitif saat ini lingkungan. Industri kesehatan juga dipengaruhi oleh Industri Era 4.0, dengan konsumen menempatkan permintaan yang lebih besar pada layanan kesehatan, baik dari segi kuantitas dan kualitas. Pasien membutuhkan perawatan yang lebih cepat dan lebih tepat. Pemerintah telah menunjukkan kepedulian dengan mengeluarkan berbagai undang-undang yang ditujukan untuk menjaga kualitas dan kompetensi tenaga kesehatan lulusan, tetapi ini sulit dicapai karena dalam mendapatkan pendaftaran sertifikat membutuhkan waktu yang lama.

Kinerja perawat berdampak pada tidak hanya loyalitas pelanggan, citra bisnis, dan komunikasi dari mulut ke mulut, tetapi juga dapat dilihat sebagai aspek kompetitif dalam membedakan rumah sakit dari pesaingnya. Perawat telah menjadi pemain garis depan yang signifikan di sektor perawatan kesehatan, dan kinerja serta kepuasan mereka sangat penting bagi keberhasilan rumah sakit. Akibatnya, itu dapat dinyatakan bahwa elemen pengujian yang secara positif mempengaruhi kinerja level adalah topik studi yang penting.

Sejak Maret 2020, Indonesia telah merasakan dampak 2019 Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang kemudian mengangkat peran tenaga medis khususnya perawat. Mengingat mereka terpapar virus, perawat cenderung mengalami peningkatan stres yang juga mengacu pada pertumbuhan dan perkembangan terhambat, dan akibatnya memiliki dampak negatif berdampak pada kinerja perawat. Kesulitan untuk menangani stres juga akan berdampak pada kesehatan, pribadi dan kehidupan profesional.

Secara substansial terjadi tuntutan peningkatan pelayanan kesehatan dan kelengkapan dari suatu pusat layanan kesehatan untuk menjadi one stop service. Selain itu rumah sakit juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat dan akurat. Pemerintah dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk tenaga kesehatan nasional telah mengeluarkan beberapa peraturan yang bertujuan untuk menjaga kualitas dan kompetensi lulusan tenaga kerja kesehatan khususnya perawat. Namun dari sudut pandang perawat, hal ini tidaklah mudah untuk memenuhi regulasi tersebut. Untuk mendapatkan surat tanda registrasi ataupun rekomendasi yang dikeluarkan oleh kolegium keperawatan memerlukan waktu yang lama dan  persyaratan yang relatif banyak. Selain itu, pemerintah melakukan standarisasi untuk Rumah Sakit dengan mengadakan akreditasi rumah sakit yang bertujuan untuk menyamakan standar pelayanan yang diberikan kepada pasien, termasuk kelengkapan administrasi yang harus dilaksanakan oleh perawat. Akan tetapi hal ini membuat perawat lebih banyak menghabiskan waktu untuk melengkapi data administrasi daripada melayani pasien.

Sejak Maret 2020, Indonesia telah mengalami dampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (Setiati & Azwar, 2020). Sejak saat itu, peran tenaga medis dan tenaga kesehatan memainkan peran penting dalam merawat pasien Covid-19 baik secara preventif, pengendalian infeksi, isolasi, dan penanganan kesehatan (Mo et al., 2020). Meski dibekali alat pelindung diri (APD) lengkap dan sarana pelindung lainnya, petugas kesehatan sebagai garda terdepan juga berpotensi rentan terpapar virus Covid-19 karena harus menangani pasien terjangkit setiap hari selama pandemi.

Pada bulan Agustus 2020 seluruh kota di DKI Jakarta ditetapkan berstatus zona merah (beresiko tinggi) Covid-19. Pada 30 Agustus 2020 angka kenaikan kasus Covid-19 mulai berkisar diatas 1000 kasus per hari. Akibatnya hampir seluruh rumah sakit di DKI Jakarta mengalami lonjakan pasien hingga melebihi kapasitas. Situasi tersebut tidak memungkinkan strategi penambahan kapasitas rumah sakit yang direncanakan pemerintah pusat dan provinsi tidak bisa lagi dilakukan. Hal ini membuat tenaga medis dan tenaga kesehatan di DKI Jakarta mengalami kelelahan akibat terus melonjaknya jumlah pasien Covid-19. Tenaga medis khususnya perawat termasuk individu yang bekerja di lingkungan kerja yang membahayakan, dan termasuk individu yang bekerja dengan sibuk setiap harinya karena tingkat pasien Covid-19 yang pada hari ini masih tak kunjung mengalami penurunan.

Untuk dapat menghadapi keadaan tersebut perawat akan bekerja sangat keras, untuk jam kerja yang lebih lama, dan bahkan dalam kondisi kerja yang buruk. Perawat yang mengalami hal tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya stres yang juga mengacu pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan individu tersebut, dan akibatnya berdampak buruk pada performance mereka. Selain itu, kondisi tersebut akan berdampak pada kehidupan pribadi, kesehatan, dan profesionalitas diri mereka karena menjadi semakin sulit untuk mengatasi stres dan kecemasan yang diakibatkannya. Hal ini membutuhkan perhatian segera melalui meningkatkan kualitas kehidupan kerja di rumah sakit, agar perawat saat melakukan pekerjaannya yang tetap dan rutin merasakan kepuasan dengan pekerjaannya. Karena perawat yang bekerja dengan menyenangkan akan lebih baik, karena mereka akan sangat dapat meningkatkan task performance mereka yang mengarah pada kesuksesan organisasi. Selanjutnya kualitas kehidupan kerja yang baik dapat mempengaruhi perawat berpihak pada organisasi mereka karena mereka memiliki niat untuk mempertahankan keanggotaannya di organisasi tersebut.

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan di rumah sakit tipe B di DKI Jakarta. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kualitas kehidupan kerja, variabel mediasi dalam penelitian tersebut komitmen organisasi, kepuasan pekerjaan dan pemberdayaan psikologis, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja dari perawat. Dapat disimpulkan dalam penelitian tersebut bahwa memperhatikan kualitas yang mendukung kebutuhan perawat untuk bekerja secara optimal dan berdaya, dapat menciptakan tingkat kinerja dan kepuasan, serta dapat mendukung keberhasilan rumah sakit.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor-faktor dalam karya tersebut lingkungan dengan memperhatikan komitmen, kepuasan, dan faktor psikologis perawat dalam menciptakan kualitas pelayanan yang terbaik bagi pasien selama pandemi ini. Berdasarkan temuan, telah terbukti bahwa masalah yang dihadapi oleh perawat yang bekerja dalam keadaan stres dan tidak sehat kondisi di masa pandemi ini dapat ditangani dengan baik melalui kualitas yang sesuai dari pendekatan kehidupan kerja, yang melibatkan variabel lain, yaitu komitmen organisasi, kepuasan kerja dan psikologis Pemberdayaan. Diharapkan rumah sakit juga terus berkembang berkelanjutan melampaui situasi menantang yang mungkin terjadi baik dalam pandemi Covid-19 maupun setelahnya.

Penulis : Anis Eliyana

Informasi lengkap mengenai riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :https://www.cell.com/heliyon/fulltext/S2405-8440(21)02788-2

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp