Pemilihan Sapi Madrasin Menggunakan MC4 dan Leptin Reseptor

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: http://web.bptukdi.info/

Karena keanekaragaman tumbuhan dan heman yang sangat banyak, termasuk sumber daya genetik ternaknya, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Beberapa ras sapi, baik local maupun eksotik, tersebar dengan baik dalam negeri. Sapi madura adalah sapi yang berasal dari persilangan antara sapi Zebu dan Banteng. Sementara itu, dibeberapa daerah di Pulau Madura, insemninasi buatan sedang digunakan secara agresif untuk menyilangkan sapi lokal dan sapi limosin untuk menghasilkan keturunan yang dikenal sebagai limura. Komuniras ini dikenal dengan persilangan breed lokal dan eksotik yang diharapkan dapat menghasilkan pedet yang sangat produktif.

Reseptor Melanocrotin-4(MC4R) adalah gen utama yang bertanggung jawab untuk mengatur asupan makanan dan keseimbangan energi. MC4R adalah sepasang reseptor protein G yang diekspresikan dalam nucleus hipotalamus dan juga berperan penting dalam pengaturan homeostasis. Protein ini juga mengatur perilaku yang berhubungan dengan asupan makanan dan pengeluaran energi serta memproduksi leptin yang disintesis dari jaringan adiposa. Polimorfisme di MC4R dan gen leptin mempengaruhi berat badan dan lemak intramuskular dalam uapya meningkatkan produktivitas sapi limura.

Genotip adalah proses identifikasi jenis individu melalui penanda DNA pada lokus tertentu dalam genom. Hasil genotype sering digunakan untuk menggambarkan distribusi alel dalan suatu populasi berdasarkan pengamatan perbedaan genetik. Genotip juga digunakan untuk menentukan keseimbangan populasi.Polimorfisme dibeberapa bagian gen leptin memiliki potensi untuk digunakan sebagai penelitain molekular, dan polimorfisme ini juga dilaporkan terkait dengan bobot tubuh, karkas serta protein susu. Polimorfisme gen leptin pada ekson-2 biasanya juga dikaitkan dengan berat karkas, lingkar ada, lemak punggung, produksi susu dan asupana makan, sedangkan polimorfisme pada ekson 3 berkolerasi dengan bobot tubuh, karkas, marbling, dan mutase pada bagian ekson akan menyebabkan perubahan asam amino tertentu yang mempengaruhi produktivitas ternak. Oleh karena itu, penelitian ini menguji polimorfisme MC4R dan gen Leptin sebagai acuan untuk pemilihan ras unggul pada sapi Madrasin.

Pemanfaatan gen leptin dilakukan dengan mengidentifikasi genotype pada suatu populasi ternak, karen itu sapi yang dipilih harus memenuhi standard yang baik untuk mengekspresikan potenasi genetiknya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gen leptin memiliki tiga genotype yaitu, AA, GG dan AG dengan satu, dua, atau tiga fragment. Data gentotipnya adalah terakit degan produktivitas ternak. Gen MC4R juga memainkan peran penting dalam mengatur asupan makanan dan berat badan pada sapi asli Korea, karena itu gen yang mengkode reseptor ini berkontribusi terhadap obesitas. Gen MC4R bertindak sebagai adrenocorticotropic hormon yang berperan penting dalam homeostasis energi dan pertumbuhan somatik.

Pertumbuhan somatik memiliki peran penting dalam perkembangan ternak dan dikendalikan oleh sistem yang komplek. Gen tersebut juga bertanggung jawab untuk perkembangan ternak setelah lahir. Gen MC4R bertindak pada homeostasis energi yang dimediasi oleh alpha-MSH. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa genotipe GG dan CG memiliki dua dan tiga fragmen DNA, sedangkan genotipr CC memiliki satu fragment besar. MC4R-C1069G adalah SNP di berbagai breed ternak karena dikaitkan dengan ketebalan lemak, serta bobot hidup dan bobot karkas, selanjutkan sapi dengan genotipe GG memiliki karakteristik ekonomi dan pertumbuhan lebih baik dari genotip GC. Pada sapi Korea, genotipe GG dari breed Luxi memiliki nilai ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan genotip CC.

Kseimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan gen MC4R dan leptin sebagai penanda molekular yang diterapkan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas genetik pertumbuhan sapi Madrasin yang terlebih alel GG (MCR4) dan AA (Leptin) dari kedua gen ditemukan sebagai sumber yang baik untuk berkembang biak. Gen MC4R dan leptin dapat bertindak sebagai penanda molekular untuk sifat pertumbuhan pada sapi Madrasin dan dapat digunakan untuk mengoptimalkan genetic dan meningkatkan pertumbuhan. Alel GG gen MC4R dan alel AA gen leptin ditemukan pada sapi Madrasin. Hasil serupa juga terjadi pada sapi Hanwoo dewasa, dengan hidup yang lebih tinggi dan nilau berat badan dikaitkan dengan genotipe GG. Selain itu genotipe GG PO kebumen memiliki ukuran panjang lahir lebih tinggi daripada gennotipe CC dan genotipe GC.

Penulis: Budi Utomo

Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini,

Melanocortin-4 receptor and leptin as genes for the selection of superior Madrasin cattle (veterinaryworld.org)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp