Akses Gratis ke Orto Botanico, Cerita Cinta Penerima Awardee IISMA di University of Padua

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Cinta Atsa dan Penerima Awardee IISMA saat mengunjungi Orto Botanico, Italia. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Cinta Atsa Mahesa Rani menjadi salah satu dari dua orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) UNAIR Banyuwangi yang berkesempatan untuk mengikuti Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Program tersebut merupakan salah satu program unggulan Kampus Merdeka gagasan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Cinta panggilan akrabnya berhasil lolos di University of Padua, Italia.

Hampir beberapa bulan berada di Italia, Cinta menceritakan kegiatannya di luar pendidikan formal yang harus Ia jalani. Waktu libur atau weekend merupakan kesempatannya untuk mengeksplorasi lebih banyak tentang Italia. Tempat yang menurutnya cukup berkesan adalah “Orto Botanico Garden”.

Kepada UNAIR NEWS (9/1), Cinta bercerita bahwa Orto Botanico di Padova adalah salah satu UNESCO World Heritage Site yang wajib dikunjungi saat berada di Padua, Italia. Dibangun pada tahun 1545, kebun raya ini dulunya difokuskan untuk budidaya tanaman obat. Namun saat ini koleksinya juga mencakup insectivorous plants, poisonous plants, endangered plants, orchids, aquatic plants, dan mediterranean plants.

“Karena kami merupakan mahasiswa University of Padua, kami dapat mengunjungi Orto Botanico secara gratis! Untuk masyarakat umum harga tiket masuk berkisar antara 5-10 euro. Harga yang sebanding mengingat di Orto Botanico wisatawan juga dapat mengunjungi museum dan green house di dalamnya,” ungkap mahasiswa yang juga merupakan Asisten Dosen Anatomi tersebut.

Lebih lanjut, Cinta bercerita bahwa selama berada di Orto Botanico, kami masuk kedalam museum “How Nature Works” dan dikagetkan dengan ranting-ranting berbentuk manusia yang tiba-tiba bergerak saat didekati. Bukan karena hal mistis, tandasnya, tapi ranting-ranting tersebut memang di desain dengan sensor untuk mendeteksi pergerakan disekitar.

“Sebuah kombinasi teknologi dan alam yang menarik bukan?” Jelas Cinta.

Puas melihat-lihat karya yang ada di dalam museum, Cinta memutuskan untuk mengunjungi green house. Di green house, lanjutnya, suhunya jauh lebih hangat, mengingat waktu itu sudah memasuki musim gugur, karena di dalamnya banyak tanaman tropis yang dibudidayakan. Tidak hanya tanaman tropis namun tanaman yang tumbuh subur di daerah gersang seperti kaktus juga dapat ditemukan disini. Semua kelompok tumbuhan tertata rapi dalam ruang-ruang sesuai dengan kebutuhan habitatnya. 

“Kami menghabiskan waktu kurang lebih dua jam untuk mengelilingi seluruh pelosok Orto Botanico di Padova sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang, karena kebun raya ditutup sekitar pukul 18.00,” pungkasnya. (*)

Penulis : Muhammad Suryadiningrat

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp