Airlangga Forum Diskusikan Kepemimpinan Transformatif Bersama Pendiri MBI Amanatul Ummah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof. Dr. KH. Asep Syaifudin Chalim, MA saat sesi diskusi. (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana UNAIR Kembali menggelar Airlangga Forum Jum’at (07/01/22) lalu. Pada sesi kali ini Airlangga Forum mengangkat tema Kepemimpinan Transformatif dengan menghadirkan Prof. Dr. KH. Asep Syaifudin Chalim, MA. selaku pendiri Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Amanatul Ummah sebagai narasumber.

MBI Amanatul Ummah sendiri merupakan sekolah dengan kisah yang cukup inspiratif. Bagaimana tidak, madrasah yang awalnya hanya memiliki siswa berjumlah 48 tanpa ditunjang fasilitas yang lengkap, kini menjelma menjadi sekolah “favorit” dengan 10.000 siswa yang memiliki segudang prestasi. Oleh karena itu, perjalanan sukses KH. Asep dalam memimpin MBI Amanatul Ummah menarik untuk dibedah.

Diskusi melalui platform Zoom tersebut dipandu langsung  oleh Dr. H. Suparto Wijoyo, S.H., M.Hum (Wakil Direktur III Pascasarjana UNAIR). Tak hanya KH. Asep, dalam kesempatan tersebut Prof. Badri Munir Sukoco (Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR), Dr. Rudi Purwono, S.E., M.SE (Wakil Direktur I Pascasarjana UNAIR) dan Prof. Dr. Rr. Sri Pantja Madyawati, drh., M.Si (Wakil Direktur II Pascasarjana UNAIR) turut menjadi pembicara.

Mengawali penyampaiannya KH. Asep menjelaskan, ditengah stereotip buruk terhadap sekolah yang minim infrastruktur, MBI Amanatul Ummah menekankan kualitas pendidik dan sistem sekolah yang bagus untuk bersaing. Dari hal itu MBI Amanatul Ummah mampu mencetak lulusan yang berkualitas dan unggul sehingga mampu menarik stakeholder untuk membantu pengembangan.

“Pendidik berkualitas yang dimaksud disini adalah guru yang kompeten dan bertanggungjawab kepada siswanya, tak hanya sekedar menggugurkan tugas menyampaikan materi, namun juga memastikan materi yang disampaikan benar-benar dikuasai secara tuntas oleh siswanya,” ujarnya.

Selain itu, sambung dia, sekolah juga harus memiliki sistem yang kompetitif dan profesional. Pimpinan dan guru harus mampu menginternalisasi visi dan misi sekolah, sehingga sekolah bisa berkembang secara progresif sesuai dengan koridor yang dicita-citakan.

“Oleh karena itu, setiap pagi bersama para siswa, kita membacakan visi sekolah untuk menanamkan motivasi pada setiap individu,” tandasnya.

KH. Asep melanjutkan, selain visi dan misi, MBI Amanatul Ummah juga menetapkan Goals of Graduate. Sehingga pelaksanaan pendidikan bisa berfokus untuk mengembangkan siswa sesuai dengan target-target yang sudah ditetapkan.

“Berdasarkan visi misi, ada 4 peruntukan dari lulusan kami yakni untuk menjadi ulama, pemimpin bangsa dan dunia, konglomerat dan professional,” ungkapnya.

Berkenaan dengan Kepemimpinan Transformatif, Prof. Badri menjelaskan dari apa yang sudah dibagikan oleh KH. Asep sebelumnya merupakan implementasi dari semua konsep kepemimpinan transformatif. Yakni idealized influence, inspiration motivation, individualized consideration dan intellectual stimulation.

“Dengan menjadi pengajar yang profesional beliau sudah menjadi sebuah role model, kemudian internalisasi visi misi yang berfungsi sebagai motivasi dan inspirasi yang lalu diterjemahkan menjadi Goals of Graduate sebagai bentuk stimulus supaya bisa menjadi lulusan yang diharapkan,” jelas Prof. Badri.

Menutup penyampaiannya Prof. Badri berharap melalui forum ini mampu memberikan sebuah inspirasi baru yang dapat menjadi sebuah model dalam kepemimpinan pendidikan guna mensukseskan pendidikan Indonesia.

“Sehingga pendidikan kita nantinya bisa mencetak manusia-manusia yang kompeten dan bertanggungjawab dalam memimpin Indonesia untuk mencapai cita-cita luhurnya yakni keadilan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya. (*)

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp