BKKBN Gandeng UNAIR Lakukan Percepatan Penurunan Stunting di Jatim

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dra. Maria Ernawati, MM Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim (kiri) dan Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Stunting atau gizi buruk masih menjadi masalah yang serius untuk ditangani di Indonesia. Untuk itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya melakukan percepatan penurunan angka stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

Salah satu upaya penurunan stunting yang dilakukan BKKBN adalah berkolaborasi dengan perguruan tinggi. Untuk itu, BKKBN Jawa Timur berkunjung ke Universitas Airlangga (UNAIR) pada Jumat (7/1/2022) dalam rangka penguatan kerja percepatan penurunan stunting di Jawa Timur (Jatim).

Dra. Maria Ernawati, MM Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim mengatakan bahwa pertemuan antara BKKBN Jatim dengan UNAIR hari ini adalah untuk memberikan penguatan tiga hal. Yaitu KKN Tematik dengan isu percepatan penurunan stunting, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kependudukan UNAIR, dan riset tentang percepatan penurunan stunting.

Foto: Agus Irwanto

“Saya berharap dari riset di UNAIR terkait percepatan penurunan stunting, kami bisa dapat hasilnya untuk jadi satu pola atau strategi percepatan penurunan stunting di Jatim,” ucap Erna.

Dalam paparannya kepada Rektor UNAIR dan pejabat terkait yang hadir, Erna menyampaikan bahwa percepatan penurunan stunting juga mendapat dukungan dari Kemendikbud-Rristek melalui skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Implementasi Merdeka Belajar dalam rangka penurunan stunting melewati skema Kuliah Umum, Pojok Kependudukan, Integrasi Mata Kuliah, KKN Tematik, PKL, dan Program Magang. Pada kesempatan itu, BKKBN juga berharap Rektor UNAIR dapat menjadi Ketua Konsorsium Tim Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Jatim.

Sementara itu, Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak mengungkapkan bahwa UNAIR senang bisa bekerja sama menurunkan stunting. Ini menjadi persoalan bangsa dan negara. Pihaknya mengatakan, dengan dukungan yang penuh dari BKKBN, UNAIR siap menerjunkan mahasiswa, dosen, dokter, maupun tenaga kesehatan untuk melakukan sosialisasi maupun program lainnya terkait percepatan penurunan stunting di Jatim.

Foto: Agus Irwanto

“Kita semua sadar bahwa stunting erat kaitannya dengan kemiskinan. Persoalan utamanya bukan hanya soal kesehatan, tapi berkaitan dengan gizi dan lain-lain. Antara kemiskinan ekstrem dan stunting adalah dua hal yang tidak bisa dilepaskan,” ucap Rektor. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp