Suplementasi Nutrisi Alpha Liphoic Acid pada Makanan Anjing sebagai Nutraceutical

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Suplementasi nutrisi Alpha Liphoic Acid. (Sumber: Nootriment)

Di negara-negara maju, penyakit kekurangan nutrisi jarang terlihat pada anjing, terutama ketika anjing yang diberi makanan berkualitas baik, komersial, kandungan gizi lengkap, dan seimbang. Namun, penyakit kekurangan nutrisi pada hewan peliharaannya seperti anjing masih banyak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini dikarenakan orang-orang memberikan makanan pada anjing yang dibuat sendiri dari bahan alami, organik, dan vegetarian dengan tidak memperhitungkan nilai gizinya atau dikarenakan anjing diberi makan-makanan manusia tertentu. Misalnya, anjing diberikan makanan daging atau bahkan hamburger dan nasi yang dapat menyebabkan kekurangan kalsium dan hiperparatiroidisme sekunder. Selain itu, memberi makan hati pada anjing dapat menyebabkan keracunan vitamin A.

Pemberian suplementasi nutrisi pada makanan hewan mulai banyak dilakukan oleh pemilik hewan peliharaan seperti anjing. Suplemen nutrisi paling populer mempunyai tujuan untuk membantu menjaga kesehatan sendi, jantung, pencernaan, kulit, dan diikuti oleh suplemen dalam membantu kognisi. Tidak hanya itu, suplemen nutrisi yang mengandung antioksidan dapat berperan dalam menetralisir radikal bebas akibat stres. Salah satu bahan suplemen nutrisi pada makanan anjing yang mengandung kaya akan antioksidan adalah Alpha Lipoic Acid (ALA).

Alpha Lipoic Acid (sering disebut asam α-lipoat atau α-LA) adalah senyawa organosulfur, yang mengandung dua gugus sulfur. ALA tersedia dalam bentuk teroksidasi atau tereduksi sebagai dihydrolipoic acid (DHLA). Hal ini secara alami terjadi dan dibiosintesis oleh semua organisme hidup, termasuk anjing. ALA berfungsi sebagai kofaktor untuk mitokondria esensial kompleks multienzim yang terlibat dalam asam amino dan metabolisme energi. Selain itu untuk perannya sebagai kofaktor enzim, ALA terlibat dalam beberapa fungsi seluler dan molekuler lainnya, termasuk berperan sebagai antioksidan kuat melalui beberapa mekanisme yang berbeda: mengikat Reactive Oxygen dan Nitrogen Species, mengikat logam beracun, dan berkontribusi terhadap perbaikan protein, asam nukleat, dan lemak yang rusak dari struktur fisiologisnya.

Reactive Oxygen Species (ROS) dan Reactive Nitrogen Species (RNS) adalah radikal bebas yang mempunyai senyawa kimia sangat reaktif sebagai hasil produk sampingan dari metabolisme aerobik atau sebagai respons terhadap stres. ALA secara efektif dapat mengikat dan menetralkan berbagai ROS dan RNS seperti superoksida, spesies dioksigen, radikal hidroksil dan peroksil, peroksinitrit dan perhipoklorit. Radikal bebas ini diketahui memainkan peran penting dalam penyakit seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung.

Sebuah tinjauan hasil penelitian Zicker et al. (2010) yang melibatkan suplementasi Alpha Lipoic Acid (ALA) pada makanan anjing sebagai neutraceutical menunjukkan bahwa dapat menyehatkan dengan meningkatkan metabolisme glukosa, mengurangi resistensi insulin, dan memperbaiki gejala yang berhubungan dengan diabetes. Pemberian suplementasi nutrisi ALA dalam makanan anjing tidak menimbulkan risiko kesehatan, ditoleransi dengan baik, dan efektif sebagai aditif nutrisi dengan kisaran dosis 2,7-4,94 mg/KgBB/hari. Pada dosis tersebut, ALA menunjukkan antioksidan yang bermanfaat dalam memainkan peran penting regenerasi antioksidan lain seperti glutathione, vitamin E, vitamin C, dan koenzim Q10. Demikian pula, ALA juga melindungi dan mencegah peroksidasi lipid di jantung, otak dan testis setelah keracunan logam berat seperti Cadmium Cd2+.

Penulis : Akhmad Afifudin Al-Anshori, Mahasiswa S2-Biologi Reproduksi FKH UNAIR

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp