Merdeka Covid-19 dengan Vaksin Merah Putih

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Virus tersebut pertama kali ditemukan di Wuhan China pada akhir 2019. Virus menyebar dan menyebabkan pandemi global di seluruh dunia dalam waktu lima bulan dengan 242.348.657 kasus terkonfirmasi dan 4.927.723 kematian di seluruh dunia. Virus ini menyebabkan sindrom pernapasan akut yang mengancam kesehatan secara global. 

Sampai saat ini belum ditemukan obat yang potensial terhadap infeksi SARS-CoV-2, maka dari itu tindakan preventif menjadi salah satu pilihan untuk pencegahan dan pengendalian COVID-19. Obat-obatan antivirus hasilnya juga masih menjadi kontroversial. Vaksinasi dianggap langkah yang tepat untuk akhiri kemungkinan pandemi. Saat ini terdapat tiga kandidat vaksin saat ini yaitu: vaksin inaktif, vaksin vektor adenovirus dan vaksin DNA. Vaksin inaktif digunakan untuk pencegahan penyakit menular yang muncul dan memiliki kecepatan pengembangan vaksin yang tinggi. Keuntungan lain penggunaan vaksin inaktif adalah komponen protein yang masih lengkap sehingga sifat imunogenitasnya yang tidak mengalami perubahan. Sifat imunogenitas ini nantinya akan memberikan induksi terhadap tubuh untuk menghasilkan antibodi yang protektif yang terdiri dari respon imun humoral dan seluler. Kelebihan lain dari vaksin inaktif adalah efektif dan aman. Vaksin inaktif dihasilkan dari menginaktifkan virus dalam pemanasan (fisika), penambahan bahan formalin atau -propiolactone (kimia) dan sinar gamma (radiasi). Bahan tambahan lainnya adalah adjuvant, adjuvan diberikan sebagai tambahan guna menambah imunogenesitas dan memperpanjang masa protektivitas vaksin. 

Vaksin inaktif yang tengah ditunggu-tunggu oleh masyarakat salah satunya adalah Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga. Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh peneliti dari Universitas Airlangga dan akan menjadi vaksin pertama yang dikembangkan dan diproduksi dari dalam negeri. Hingga saat ini vaksin dari Merah Putih telah mencapai tahap pilot scale yang akan digunakan untuk persiapan uji klinis 1, 2 hingga 3 dan akan digunakan secara terbatas. Vaksin Merah Putih merupakan vaksin inaktif yang telah diuji cobakan ke hewan, dan menghasilkan keamanan dan imunogenisitas yang baik. Respon imun yang dihasilkan dari vaksin inaktif ini diukur menggunakan uji ELISA dan menghasilkan nilai antibodi yang protektif. 

Penulis: Diena Delaiah

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp