Infeksi SARS-CoV-2 : Bagaimana dengan Hewan Kesayangan?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by CNN Indonesia

Outbreak pneumonia di China yang sekarang lebih dikenal dengan penyakit COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang sejak 9 maret 2020 ditetapkan sebagai pandemi. Berdasarkan data WHO tanggal (27/12/21) (1) sebanyak 276.436.619 diseluruh dunia dan 4.261.208 orang terkonfirmasi terinfeksi COVID-19, hingga saat ini COVID-19 masih menjadi perhatian dunia. Kilas balik terkait dengan munculnya COVID-19, yang berawal dari wet market di China dan diperkirakan berasal dari hewan. Berdasarkan analisa genetik, virus SARS-CoV-2 memiliki kekerabatan dengan virus yang diisolasi dari kekelawar Rhinolopous.

Adanya hubungan kekerabatan ini menjadi awal kekhwatiran para pemilik hewan kesayangan, apakah hewan peliharaan mereka berpotensi terinfeksi dan menularkan COVID-19. Dilansir dari Website OIE (Organisasi terkait kesehatan hewan di dunia), telah dilaporkan dan dipublikasikan beberapa hewan kesayangan yang tertular secara alami ataupun eksperimental, hewan tersebut meliputi kucing, hamster syria, ferret, dan anjing. Namun dari semua hewan kesayangan tersebut sampai saat ini tidak dilaporkan adanya penularan ke manusia (2). 

Walaupun sampai saat ini belum ada pembuktian adanya penularan dari hewan kesayangan ke manusia, para pemilik hewan diajurkan agar tetap waspada dan menerapkan beberapa langkah-langkah pencegahan meliputi (2; 3) :

  1. Peningkatan higienitas
  2. Pemilik hewan sebaiknya sudah vaksinasi
  3. Membatasi kontak dengan manusia yang terinfeksi COVID-19 serta selalu peka dengan informasi terbaru. 

Peningkatan higienitas dapat berupa menjaga kebersihan dari kandang hewan seperti membersihkan feses dan urin segera, selain itu pemilik hewan sebaiknya sebelum dan sesudah bersentuhan dengan hewan mencuci tangan dengan sabun. Melakukan vaksinasi COVID-19 bagi pemilik hewan memberikan banyak manfaat bagi diri sendiri maupun hewan yang dipelihara.

Membatasi kontak dengan manusia ataupun hewan yang terkonfirmasi terinfeksi COVID-19. Telah dilaporkan beberapa hewan seperti kucing, ferret dan hamster syria mampu menularkan kekawananya, meskipun penularan dari manusia ke hewan masih perlu dijelaskan. 

Penelitian kedepannya sangat diperlukan karena apa yang kita ketahui hari ini bisa saja berbeda dengan apa yang akan terjadi kedepannya, seperti yang diketahui bahwa virus SARS-CoV-2 ini selalu berusaha untuk survive dengan melakukan mutasi.

Oleh karena itu sebagai pemilik hewan hendaknya selalu peka dengan informasi serta bijak memilah dan memastikan keaslian dari informasi dengan melakukan analisa lebih mendalam kepada ahlinya. Ada satu kutipan dilalam tulisan “Filsafat, Corona dan Kepanikan Kita” oleh Andri Fransiskus Gultom disampaikan bahwa “ sebagai individu, logika waktu pendek bisa mengantarkan kita menjadi Don Quixote, seorang pria rekaan dari Cervantes yang telah memperoleh informasi dari hasil bacaan, lalu kita merasa menjadi bagian dari bacaan itu dan kemudian bertindak secara konyol. Ini bisa mereflesikan bahwa perlindungan diri dan kewarasan untuk tidak buru-buru panik menjadi sangat penting. Karena dalam kepanikan, irasionalitas yang justru dominan” (4). Sekian artikel ini, semoga para pembaca dalam mempertimbangkan keputusan kedepanya dan sehat selalu.

Oleh :

Ahmad Aswin (S2 Vaksinologi dan Imunoterapetika, Fakultas Kedokteran Hewan)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp