Lama Pengawetan Berpengaruh terhadap Kualitas Semen Pasca Thawing

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Reactive Oxygen Species. Sumber: https://www.advancedsciencenews.com/

Teknologi kriogenik semen dipengaruhi banyak faktor yang dapat menyebabkan perubahan sifat seluler dan molekuler sperma. Pengawetan semen dengan menggunakan teknologi kriogenik memiliki dampak yang merugikan bagi sperma, yaitu kerusakan pada membran plasma dan inti sperma.

Cold Shock yang terjadi akibat proses pendinginan, pembekuan dan pencairan dapat menyebabkan stress fisik dan kimiawi pada membran plasma, sehingga dapat menurunkan viabilitas dan kesuburan.

Pada tinjauan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susilowati, et al. (2018) semen segar yang digunakan setelah dilakukan evaluasi meliputi warna, volume, pH, konsistensi, konsentrasi, pergerakan massa, pergerakan individu, viabilitas dan integritas membran plasma menghasilkan bahwa kualitas sperma (motilitas, viabilitas dan integritas membran plasma) yang diawetkan pada suhu 5°C selama 4 jam dan 22 jam menunjukkan hasil bahwa semen segar yang diawetkan selama 22 jam memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan yang diawetkan selama 4 jam, dimana sperma tampak lebih mudah beradaptasi dengan pengencer apabila diawetkan pada suhu 5°C selama 22 jam.

Pengawetan pada suhu 5°C selama 22 jam memberikan kesempatan yang lebih lama bagi semen untuk beradaptasi dengan pengencer, sehingga sperma terlindungi dari pengaruh eksternal termasuk terjadinya peroksidasi lipid akibat ROS.

ROS (Reactive Oxygen Species) merupakan salah satu agen oksidasi yang dalam konsentrasi tinggi dapat menjadi racun bagi sperma, sehingga pada kasus ini kerusakan membran sel yang diakibatkan oleh ROS dapat mengakibatkan rusaknya organel-organel yang ada pada sel seperti mitokondria dan lisosom. Fungsi mitokondria adalah tempat sel bernapas untuk menghasilkan energi yang selanjutnya kerusakan mitokondria dapat mengganggu proses metabolisme dan secara langsung mempengaruhi pergerakan sperma.

Penulis: Intan Windy Syaqinah

Artikel kengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini : https://vetmedmosul.com/article_153857.html

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp