Kepuasan Pasien sebagai Indikator Mutu dalam Pelayanan Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
detikHealth

Kepuasan pasien merupakan cerminan kualitas pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien  ialah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan  yang diperoleh setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Bila pasien  tidak menemukan kepuasan dari kualitas pelayanan yang diberikan maka pasien cenderung  mengambil keputusan tidak melakukan kunjungan ulang pada rumah sakit tersebut. Kepuasan  pasien sebagai pengguna jasa merupakan salah satu indikator dalam menilai mutu pelayanan di  rumah sakit. Mutu pelayanan kesehatan merujuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan  dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin  baik pula mutu pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan yang baik tidak hanya diukur dari  kemewahan fasilitas, kelengkapan teknologi dan penampilan fisik akan tetapi dari sikap dan  perilaku karyawan harus mencerminkan profesionalisme dan mempunyai komitmen tinggi. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan  pelayanan yang bermutu. Masalah yang sering dihadapi secara umum oleh rumah sakit yakni  belum mampu memberikan pelayanan yang maksimal yang benar-benar diharapkan oleh  pengguna jasa/ paisen. 

Kepuasan pasien menjadi bagian yang integral dan menyeluruh dari kegiatan penjaminan  mutu pelayanan kesehatan. Artinya, pengukuran tingkat kepuasan pasien harus menjadi kegiatan  yang tidak dapat dipisahkan dari pengukuran mutu pelayanan kesehatan. Konsekuensi dari pola  pikir yang demikian adalah dimensi kepuasan pasien menjadi salah satu dimensi mutu pelayanan  kesehatan yang penting. Pasien yang masuk pada pelayanan rawat inap akan mendapatkan  beberapa pelayanan yaitu pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan fasilitas penunjang  medik, lingkungan langsung pasien serta pelayanan administrasi. Pasien harus puas dalam semua  hal tersebut. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan  dimensi kualitas pelayanan kesehatan WHO yang terdiri atas 6 dimensi yaitu effective (efektif),  efficient (efisien), accessible (dapat diakses), patient-centred (berfokus pada pasien), equitable  (adil), dan safe (aman). 

Dimensi efektif memberikan perawatan kesehatan yang berbasis bukti dan memberikan  hasil yang lebih baik untuk individu dan masyarakat berdasarkan kebutuhan. Layanan kesehatan  haruslah efektif, artinya harus mampu mengobati atau mengurangi keluhan yang ada, mencegah  terjadinya penyakit serta berkembangnya dan atau meluasnya penyakit yang ada. Dimensi efisien 

memberikan perawatan kesehatan dengan cara yang memaksimalkan penggunaan sumber daya  dan menghindari pemborosan sumber daya kesehatan sangat terbatas, Dimensi akses, artinya  layanan kesehatan itu harus dapat dicapai oleh masyarakat, tidak terhalang oleh keadaan geografis,  sosial, ekonomi, organisasi dan bahasa. 

Dimensi yang berpusat pada pasien memberikan perawatan kesehatan yang  mempertimbangkan preferensi dan aspirasi pengguna layanan perorangan dan budaya masyarakat  mereka. Rumah sakit bertanggung jawab untuk memberikan proses yang mendukung hak pasien  dan keluarganya selama dalam pelayanan. Setiap pasien adalah unik, dengan kebutuhan, kekuatan,  budaya dan kepercayaan masing-masing. Rumah sakit membangun kepercayaan dan komunikasi  terbuka dengan pasien untuk memahami dan melindungi nilai budaya, prikososial serta nilai  spiritual pasien. Dimensi adil memberikan perawatan kesehatan yang tidak membedakan  kualitasnya karena karakteristik pribadi seperti jenis kelamin, ras, etnisitas, lokasi geografis, atau  status sosial ekonomi. petugas rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan harus adil dan  memberikan perlakuan yang sama terhadap pasien dan menghormati hak pasien. Dimensi  keamanan maksudnya layanan kesehatan itu harus aman, baik bagi pasien, bagi pemberi layanan,  maupun bagi masyarakt sekitarnya. Layanan kesehatan yang bermutu harus aman dari  meminimalkan resiko cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain yang ditimbulkan oleh  layanan kesehatan itu sendiri. 

Pelayanan kesehatan saat ini telah lama dibicarakan baik di negara maju ataupun  berkembang. Hal ini menunjukkan sistem layanann kesehtan semakin responsif terhadap  kebutuhan pasien dan masyarakat. Oleh sebab itu organisasi layanan kesehatan agar semakin  terfokus pada kepentingan pasien. Dengan kata lain, layanan kesehatan itu harus selalu  mengupayakan kebutuhan dan kepuasan pasien serta masyarakat secara simultan. Pelayanan yang  bermutu sudah pasti tidak akan mencederai pasien dan sudah pasti aman. Sebaliknya layanan yang  aman belum tentu bermutu dan bebas dari kesalahan.  

Penulis: Ilkafah 

Judul Artikel: Patient satisfaction towards healthcare quality in Indonesian Public Hospital

Link artikel: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1130862121001960

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp