Ivermectin Bukan Obat Covid 19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Infeksi coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Penyakit ini menjadi sorotan karena kemunculannya di akhir tahun 2019 pertama kali di Wuhan, China. Lokasi kemunculannya pertama kali ini, membuat coronavirus juga dikenal dengan sebutan Wuhan virus.  

Selain China, coronavirus juga menyebar secara cepat ke berbagai negara lain, termasuk Indonesia, India, Jepang, Thailand, Jepang, Korea Selatan, bahkan hingga ke Amerika Serikat. Penyebab Coronavirus merupakan virus single stranded RNA yang berasal dari kelompok Coronaviridae. 

Semua orang dapat terinfeksi virus corona, mereka yang lanjut usia, memiliki penyakit kronis, dan memiliki daya tahan tubuh rendah lebih rentan mengalami infeksi ini serta komplikasinya.

Hingga saat ini, belum ada terapi anti-virus yang terbukti efektif untuk mengatasi infeksi 2019-novel coronavirus. Beberapa anti-virus yang telah berhasil menangani infeksi MERS-CoV dan SARS-CoV sebelumnya, belum menunjukkan hasil memuaskan untuk mengatasi infeksi coronavirus yang baru ini.

Penderita yang terinfeksi virus corona akan menerima terapi yang bersifat suportif untuk mengurangi gejala. Misalnya antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh dan cairan untuk mencegah dehidrasi, serta terapi oksigen pada pasien yang mengalami sesak napas. Pada kondisi yang berat, bantuan napas melalui mesin ventilator dapat diberikan pada pasien untuk menyokong fungsi organ vital lainnya.

Pada awal pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang mempercayai penggunaan Ivermectin sebagai obat Covid-19. Namun penelitian terbaru mengungkap tidak tersedia informasi yang cukup lengkap dan keterbatasan metodologi penggunaan Ivermectin sebagai obat Covid-19.

Melansir Cleveland Clinic, ivermectin biasa digunakan untuk mencegah penyakit cacing heartworm dan parasit lainnya pada hewan. Dosis besar ivermectin umumnya diformulasikan untuk kuda dan sapi. Versi tersebut selama ini aman untuk hewan, tapi bukan pada manusia. Dosis ivermectin yang lebih tinggi dalam formula ini bisa sangat beracun bagi manusia, dan itulah mengapa obat ini harus dihindari

Namun, ivermectin telah disetujui oleh Food & Drug Administration AS (FDA) dalam bentuk oral dan topikal untuk mengobati infeksi parasit seperti ascariasis, kutu kepala, dan rosacea pada manusia. Ini karena, ivermectin bekerja dengan melumpuhkan dan membunuh parasit. 

Dilansir dari FDA bahwa belum mengizinkan atau menyetujui ivermectin untuk digunakan dalam mencegah atau mengobati COVID-19 pada manusia atau hewan. Ivermectin disetujui untuk digunakan manusia untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh beberapa parasite seperti cacing dan kutu  serta kondisi kulit seperti rosacea.

Data yang tersedia saat ini tidak menunjukkan ivermectin efektif melawan COVID-19. Uji klinis yang menilai tablet ivermectin untuk pencegahan atau pengobatan COVID-19 pada manusia sedang berlangsung.  Penggunaan ivermectin dalam dosis besar  berbahaya bagi tubuh.

Jangan pernah menggunakan obat yang ditujukan untuk hewan pada diri Anda atau orang lain. Produk ivermectin hewan sangat berbeda dari yang disetujui untuk manusia. Penggunaan ivermectin hewan untuk pencegahan atau pengobatan COVID-19 pada manusia berbahaya.

Penulis: Puruh Renzy A

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp