Isolasi Senyawa Steroid dari Carthamus Tinctorius Linn sebagai Antimalaria

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Tekno Tempo

Carthamus tinctorius Linn. (Kasumba turate) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai obat antimalaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa steroid yang terdapat pada bunga kasumba turate, serta mengetahui aktivitasnya sebagai antimalaria secara in vitro. Senyawa steroid yang diisolasi dari bunga kasumba turate tergolong senyawa stigmasterol dan berpotensi sebagai antimalaria karena memiliki IC50 sebesar 33,99 g/mL dengan persen penghambatan terhadap P. falciparum sebesar 43,92%. 

Malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup berkembang biak dalam sel darah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles spp.) betina. Parasit malaria dapat menimbulkan gejala klinis antara lain demam yang disertai menggigil, berkeringat, dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal. Namun di daerah endemis, dapat ditemui orang dengan parasitemia namun tidak menimbulkan gejala (asimptomatis).

Carthamus tinctorius Linn dengan nama lokal kasumba turate merupakan salah satu tumbuhan Indonesia yang berkhasiat dan banyak digunakan sebagai pengobatan secara tradisional. Kasumba turate (Carthamus tinctorius Linn.) umumnya dikenal sebagai safflower tergolong dalam keluarga Asteraceae di ordo Asterales yang terdiri dari 22.750 genus dan lebih dari 1.620 spesies. Penelitian lainnya menunjukkan hubungan antar tanaman dari famili Asteraceae adalah senyawa artemisinin yang mengandung sesquiterpen lakton yang digunakan sebagai antimalaria. Kasumba turate (C. tinctorius Linn.) merupakan tanaman endemik dari Sulawesi. Kasumba turate secara empiris digunakan untuk mengobati penyakit seperti sarampa, campak dan cacar. C. tinctorius Linn. telah digunakan sebagai obat-obatan tradisional yaitu sebagai pencahar, analgesik, antipiretik dan untuk mengatasi keracunan. C. tinctorius Linn. telah terbukti memiliki sifat sebagai antioksidan, analgesik, anti-inflamasi dan aktivitas antidiabetes. 

C. tinctorius Linn. memiliki potensi sebagai obat antimalaria yang ditunjukkan dari hasil pengujian aktivitas antimalaria dari ekstrak air bunga kasumba turate (C. tinctorius Linn.) menunjukkan penghambatan terhadap pertumbuhan P. falciparum strain 3D7 sebesar 52,68%. Ekstrak etanol dan metanol dari bunga kasumba turate (C. tinctorius Linn.)  juga menunjukan penghambatan pada pertumuhan P. falciparum strain 3D7. Ekstrak etanol memiliki daya hambat yang lebih tinggi yaitu sebesar 95,97% dengan nilai IC50 1,06 µg/mL, sedangkan ekstrak metanol memiliki daya hambat sebesar 62,39% dengan nilai IC50 15,89 µg/mL secara in vitro

Proses pemisahan dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom vakum (KKV) dan kromatografi radial (KR). Proses pemisahan diawali dengan mencari profil eluen optimal yang akan digunakan pada proses KKV. Eluen yang digunakan yaitu perbandingan n-Heksan Etil asetat. Penggunaan eluen ini karena n-Heksan memiliki sifat yang lebih non polar dibandingkan dengan Etil asetat sehingga dengan menggunakan eluen ini senyawa-senyawa yang sifatnya non polar sampai polar dapat terpisah. Isolat yang diperoleh sebanyak 12 mg diidentifikasi dengan metode spektroskopi, adanya gugus fungsional –OH ditunjukkan oleh adanya serapan pada daerah 3431 cm-1, yang diperkuat oleh adanya serapan C–O pada 1053 cm-1. Banyaknya gugus Csp3–H ditunjukkan oleh adanya stretching yang tajam pada daerah 2960, 2934 dan 2865 cm-1 yang didukung oleh adanya bending Csp3–H pada 1464 dan 1381 cm-1. Spektrum 13C-NMR memperlihatkan jumlah karbon yang menyusun struktur senyawa isolat yaitu 29, hal ini sesuai dengan data spektrum IR yang memiliki serapan yang tajam pada daerah 2935 dan 2866 cm-1 (Csp3–H). Selain itu, terdapat karbon dengan geseran kimia 140,8; 138,4; 129,3 dan 121,8 ppm yang mengindikasikan adanya karbon sp2 meskipun tidak terlihat pada spektrum IR, hal ini disebabkan banyaknya C-sp3 pada struktur senyawa isolat sehingga serapannya tidak terlihat. Data 1H-NMR (gambar 15) menunjukkan bahwa terdapat 48 proton, 4 diantaranya memiliki geseran kimia yang cukup besar yaitu 5,34; 5,13; 5,01 dan 3,51  ppm. Besaran ini mengindikasikan bahwa proton tersebut memiliki kerapatan elektron yang sangat kecil. Selain itu, melalui kesamaan nilai tetapan kopling (J= 15Hz), dapat dipastikan bahwa kedua proton ini terletak dalam posisi trans. Spektrum HMQC membuktikan adanya korelasi langsung antara proton δH 5,34 ppm dengan karbon δ­C 121,8 ppm, proton δ­H 5,14 ppm dengan karbon δ­C 138,4 ppm, dan proton δ­H 5,01 ppm dengan karbon δ­C 129,3 ppm, serta terdapat 1 karbon δ­C 141,8 ppm yang merupakan karbon kuartener. Data spektrum IR, NMR 1-D (1H dan 13C-NMR dengan teknik DEPT) dan NMR 2-D (HMQC, HMBC dan H-H COSY).  Pembuktian lebih lanjut dilakukan dengan cara membandingkan data-data di atas dengan data sejenis dari pustaka bahwa senyawa yang berhasil diisolasi adalah stigmasterol.

Isolat diuji aktivitasnya sebagai antimalaria dengan melihat persen penghambatan parasitemia (IC50) Plasmodium falciparum strain 3D7 yang sensitif terhadap klorokuin. Berdasarkan data persen penghambatan dilakukan analisis antara konsentrasi uji terhadap persen penghambatan dengan menggunakan analisis probit log untuk mengetahui nilai IC50 dan diperoleh yaitu isolat murni memiliki nilai lC50 sebesar 33,99 µg/ml. Senyawa hasil isolasi dari C. tinctorius Linn adalah stigmasterol, dengan persentase penghambatan 43,92% pada konsentrasi 10 g/mL dan nilai lC50 34,03 g/mL.

Artikel Jurnal dan Link

Steroid Compounds Isolation from Carthamus tinctorius Linn as Antimalarial

Link: https://www.rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2021-14-10-42  

          https://doi.org/10.52711/0974-360X.2021.00924

Rini Hamsidi1* , Wahyuni2 , Adryan Fristiohady2 , Muhammad Hajrul Malaka2 , Idin Sahidin2 , Wiwied Ekasari3 , Aty Widyawaruyanti3,4 , Ahmad Fuad Hafid3,4

Department of Health, Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga, Surabaya 60286, Indonesia.

Faculty of Pharmacy, Universitas Halu Oleo, Kendari 93232, Indonesia.

Department of Pharmacognosy and Phytochemistry, Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga, Surabaya 60115, Indonesia.

Natural Product Medicine Research and Development, Institute of Tropical Disease, Universitas Airlangga, Surabaya 60115, Indonesia.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp