Pelajari Pergerakan Planet Kalau Ingin Beli Saham Industri Peternakan Ayam

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by Market Bisnis com

Saham saham perusahaan yang bergerak pada bidang industri pakan ternak yang terlisting pada bursa efek Indonesia dengan fundamental yang bagus dari perspektif bisnis perusahan dan mempunyai valuasi yang cukup murah ternyata tidak menjamin harga saham tersebut akan naik. Demikian pula hasil analisa teknikal yang banyak di gunakan oleh trader jangka pendek dengan menganalisa chart dan trend, ternyata juga tidak mampu membawa ekpektasi trader tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Banyak investor dan trader pemula frustasi melihat fenomena seperti ini. Saat di beli turun, saat dijual malah sahamnya naik. Akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan bahwa kalau membeli saham harus mempunya tingkat kesabaran yang tinggi untuk menunggu saham tersebut akan kembali naik. Kalau naik tentu tidak menjadi masalah dengan durasi tunggunya, kalau turun? dan tambah turun lagi, lantas bagaimana? Memang analisa fundamental dan teknikal belum mampu menjawab pertanyaan kapan saat yang tepat (time) untuk membeli saham.

Beberapa penggiat pasar modal dan investor mencoba mempelajari fenomena yang terjadi sehingga kejadian semacam itu bisa di antisipasi. Dalam Dow Theori yang di cetuskan oleh Charles Henry Dow yang kemudian disempurnakan oleh Robert Rhea (1932) mengatakan bahwa harga saham itu bergerak dalam sebuah trend dan memiliki pergerakan pengulangan yang bisa di petakan. Oleh teori ini kita dapat merasakan adanya siklus krisis 10 tahunan misalnya atau pengulangan pengulangan krisis ekonomi yang terjadi selama ini. Tercatat tahun tahun krisis 1988, 1998, 2008 kemudian di prediksi 2018 yang akhirnya terdelay ke akhir 2019 krisis akibat covid-19. Persiapan persiapan krisis sudah mulai di antisipasi, namun kejadian yang memicu terjadinya krisis bisa bermacam macam.

Menurut Goeyardi dkk. (2020), tanggal waktu akhir dari sebuah bearish trend (tren penurunan harga) dapat diketahui melalui time geometric dan astrologi financial sehingga investor dapat membeli saham pada saat yang tepat dan harga yang terbaik. Disamping itu disebutkan pula dalam hasil risetnya bahwa strategi investasi dengan winning rate hingga 70% dapat dicapai dengan hanya bertransaksi pada saat posisi matahari berada pada Capricorn hingga Taurus. Dengan menggunakan uji distribusi chi square (3.84) menggunakan software timing solution pada data sekunder indeks IHSG dari 2003-2014 di dapatkan 72.6% diantaranya adalah bullish (trend naik) dengan signifikansi 97.2%.

Dengan mengetahui tanggal terjadinya pembalikan harga (price reversal), akan lebih memudahkan investor sehingga terhindar dari kerugian akibat kesalahan waktu yang tepat untuk masuk membeli saham. Pencarian tanggal pembalikan arah harga ini lah yang terus dikaitkan dengan timing dan siklus dari planet yang mengitari matahari dan bumi. Beberapa penelitian yang meneliti tentang siklus astrologi yang mempengaruhi pergerakan harga saham dan komoditi sudah banyak dilakukan. Pasavento dan Smoleny (2015) menjelaskan ada 5 bagian astrologi (moon phase, moon declination, planet aspect, planet ingress dan retrograde) yang berhubungan dengan pergerakan harga saham dan komoditas.

Dichev dan Janes (2003) melihat pengaruh yang nyata pada tingkat stock return (keuntungan) di bursa Amerika. Mereka melaporkan bahwa moon cycle mempengaruhi perilaku manusia khususnya perilaku abnormal pada waktu sekitar bulan purnama. Fenomena alam seperti siklus bulan atau bahkan energi lautan dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi pola harga di pasar saham. Dalam bidang agribisnis peternakan, siklus bulan juga dapat dipakai untuk membuat forecast/perencanaan hasil produksi tepung ikan yang hasil akhirnya kemudian digunakan sebagai bahan baku pakan ayam dan ternak lainnya. Bulan purnama (full moon) membuat nelayan mempunyai hasil tangkapan ikan yang kurang maksimal, sehingga pasokan harian tepung ikan menurun.

Dalam penelitian terbarunya Goeyardi, et all. (2021) melakukan analisa finansial dengan menggunakan unsur unsur astrologi, fibonacci dan astronacci untuk mendapatkan tanggal pembalikan arah IHSG dan harga perdagangan Emas. Astronacci yang di ciptakannya mampu mendeteksi tanggal reversal IHSG menggunakan moon phase (64%) dan planet aspek (53%).

Oleh: Drh. Suhartono

Mahasiswa S2 Agribisnis Veteriner

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp