“Merdekanya Usaha Sapi Perah di Masa Pandemi”

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Media Indonesia

Peternakan merupakan penghasil pangan hewani yang di butuhkan masyarakat untuk pemenuhan gizi. Di masa pandemi Covid-19 seluruh sektor dalam kehidupan manusia menjadi terhambat. Mulai dari hulu hingga ke hilir, jaringan rantai pasok yang terdiri dari ketersediaan bahan pangan, distribusi maupun proses distribusi produk kepada konsumen. Sehingga dibutuhkan solusi untuk menangani pemenuhan gizi. Adanya hambatan tersebut pun mengakibatkan banyaknya PHK dan meningkatnya pengangguran di pedesaan.

Selama masa pandemi, daya beli konsumen menurun namun tidak akan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat. Hal ini menjadikan tingkat konsumsi susu meningkat. Susu merupakan salah satu jenis makanan dan minuman yang memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap dan di perlukan oleh semua kelompok usia (Valentino, Herlina, dan Ivonny. 2017). Bahkan, adanya tren mengkonsumsi susu segar pada tanggal 1 Juni merupakan peringatan yang di lakukan Pemerintah sebagai Hari Susu Nusantara (HSN) dan di himbau dari Kementrian Pertanian (Kementan) selama pandemi untuk pertumbuhan tubuh, regenarasi sel, menguatkan tulang dan gigi bahkan mampu mencegah stunting.  Tidak hanya itu saja, Kementrian Pertanian melakukan penerbitan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/2017 merupakan upaya bagi Pemerintah menyediakan payung bagi peternakan sapi perah agar terus meningkatkan produksi susu dan penyerapan susu lokal. Maka selama masa pandemi dengan mengkonsumsi susu segar merupakan salah satu langkah perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia. 

Namun, meningkatnya kebutuhan susu tidak di imbangi dengan pemasok susu yang ada. Bahkan mayoritas peternak rakyat sapi perah masih kurang untuk memenuhi kebutuhan susu segar. Hal ini merupakan sebuah langkah yang seharusnya merangsang masyarakat untuk berkontribusi mengembangkan peternakan sapi perah di dalam negeri. Sehingga usaha ternak sapi perah yang menghasilkan produksi susu merupakan sebuah langkah yang strategis sekaligus peluang untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan menangulangi pandemi Covid-19. Upaya ini juga merupakan tantangan agar peternakan tetap eksis dan dapat memproduksi secara maksimal dengan bantuan para akademisi yang ahli secara teoritis mulai dari manajemen ternak hingga pembuatan pakan cadangan agar lebih inovatif.  

Penulis: Winda Ayu Puteri Sumartono

Prodi: Program Studi Magister Agribisnis Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp