Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia Saat Pandemi Covid-19 di Media Online

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh rukita.co

Kesehatan mental menjadi komponen penting saat pandemi Covid19. Pada Oktober 2020 lalu, salah satu situs dokter spesialis jiwa memapar pembaca dengan beberapa pertanyaan tentang kesehatan jiwa. Hasilnya ada partisipan sebanyak 5661 orang yang sebagian besar mengalami depresi selama masa pandemi ini. Sebanyak 32 % mengalami masalah psikologis dan 67,4 % memiliki gejala cemas. Sayangnya, masyarakat yang mengalami masalah kesehatan mental ini sebagian besar berumur kurang dari 30 tahun.  Usia ini merupakan masa produktif yang seharusnya masyarakat paling  berkarya pada usia tersebut. Dari total orang yang depresi itu 48 % berpikir untuk bunuh diri atau ingin melukai diri dan orang lain. Sebagian yang bermasalah tersebut juga mengalami trauma psikologis. Trauma yang dimaksud adalah kondisi orang selalu merasa waspada secara terus-menerus, merasa sendirian, merasa ditinggalkan serta merasa terisolasi saat pandemi. Rupanya pandemi selama dua tahun ini memberikan banyak dampak baik pada kehidupan pribadi maupun keluarga dan masyarakat secara umum. Seperti kita ketahui bersama bahwa ada banyak persoalan selama pandemi. Ada sebagian masyarakat yang di-PHK, ada yang penghasilannya menurun, ada yang usahanya gulung tikar dan bahkan berakibat sampai ke naiknya angka perceraian di sejumlah wilayah. Data tersebut memberi gambaran kondisi kesehatan mental masyarakat Indonesia selama pandemi Covid19. Berbagai keadaan dan kondisi ini bisa dilihat dan diketahui melalui banyaknya pemberitaan di media massa berkaitan dengan kasus kesehatan mental.

Metode dan Hasil

Data dikumpulkan melalui menganalisis semua media online yang memuat berita tentang kesehatan mental akibat Covid19 selama 1 tahun, yaitu April 2020 sampai dengan Mei 2021. Diperoleh data sebanyak 63 artikel di media online yang memberitakan kasus meningkatnya masalah kesehatan mental masyarakat di masa pandemi ini. Sebanyak 52 artikel tentang nasehat menjaga kesehatan mental. Dan hanya 1 artikel yang memberitakan turunnya angka kesehatan mental yaitu kejadian di Maluku ketika September 2020.

Berbagai media tersebut memuat berita tentang persoalan kesehatan mental yang terjadi di masyarakat selama pandemi Covid19. Baik berita tentang bunuh diri, tentang depresi maupun sakit psikomatik. Dilaporkan bahwa orang yang mengalami depresi meningkat 35% atau naik 2-3 kali lipat dibandingkan dengan  data Riset Kesehatan Dasar 2018. Meski banyak berita media online tetang kasus kesehatan mental, namun ada juga 1 media yang memberitakan turunnya kasus sakit mental di wilayah Maluku. Media ini memberitakan bahwa menurut data dari RSKD Provinsi Maluku (2020) berkenaan dengan sakit mental, pada tahun 2019 ada 10650 kasus menurun menjadi 9.379 kasus. Tahun 2019 yang rawat inap 780 orang menjadi 337 orang di tahun 2020.

Ada 30 (57%) media yang memuat edukasi tentang kesehatan mental. Diantaranya media mengedukasi masyarakat tentang gangguan kejiwaan psikotik dan nonpsikotik. Dikatakan bahwa pasien dengan gangguan jiwa psikotik ini tidak bisa menilai diri sendiri dan lingkungan sekitarnya, sehingga harus menjalani perawatan. Sedangkan pasien gangguan jiwa kategori nonpsikotik, masih dapat menilai diri sendiri dan lingkungan. Dirinya hanya mengalami depresi dan kecemasan yang berlebihan, seperti yang banyak dialami orang di tengah pandemi COVID-19 ini.

Berbagai media online tersebut selain memberitakan kasus kesehatan mental, namun ada  juga media yang memberi tips cara mengatasi stres dan masalah kesehatan mental lainnya. Beberapa media menganjurkan agar pembaca memiliki pola pikir yang dibalik, dari negative thinking ke positive thinking. Ada juga yang memberi anjuran agar mendekatkan diri ke keluarga sehingga memperoleh dukungan sosial dari orang terdekat. Selain keluarga sebagian media juga menganjurkan agar tetap kontak dengan sahabat dan kerabat meski melalui jaringan online. Yang pasti banyak media yang menganjurkan untuk memperkuat ibadahnya.

Kesimpulannya adalah media massa online di Indonesia dalam 1 tahun terakhir banyak menggambarkan terjadinya kenaikan kasus kesehatan mental selama pandemi Covid19. Karenanya dibutuhkan upaya semua unsur untuk membuat masyarakat pulih kembali ke kondisi sehat jiwa raga seperti sebelum terjadinya pandemi Covid19.

Penulis: Dr. Sri Widati.,S.Sos.,M.Si

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/10105395211063169

Sri Widati dan Amer Siddiq Amer Nordin. Mental Health During Covid 19: An Overview in Online Mass Media Indonesia. Asia Pacific Journal of Public Health, December 7, 2021. https://doi.org/10.1177/10105395211063169

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp