Pentingnya Asupan Mikronutrien Sejak Sebelum Kehamilan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pemaparan Materi oleh Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.K.M, M.Si dalam Webinar FK UNAIR pada Selasa (28/12/2021). (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar webinar bertajuk “Tinjauan Komprehensif Penurunan Angka Kematian Ibu dan Pencegahan Stunting” pada Selasa (28/12/2021). Acara yang disiarkan melalui zoom meeting tersebut menghadirkan banyak narasumber salah satunya, Prof.  Dr. Sri Sumarmi, S.K.M, M.Si. atau yang akrab disapa Prof. Mamik selaku guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Mamik memaparkan tentang peran mikronutrien dalam pencegahan stunting. Ia mengungkapkan, ada dua hal masalah gizi pada maternal yang saling berkaitan di Indonesia yaitu stunting dan anemia. Keadaan gizi yang buruk sebelum dan selama kehamilan menyebabkan anak lahir dengan berat badan rendah.

“Penyebab berat badan rendah ini saling berkaitan antara kekurangan energi dan protein dan kurang zat gizi mikro. Kekurangan zat-zat tersebut dapat menimbulkan anemia pada ibu hamil maupun pada remaja putri,” tutur Prof. Mamik. 

Ia menambahkan, anemia tersebut dapat ditangani dengan tablet tambah darah yang berisikan zat besi dan asam folat. Namun, ketidakpatuhan penderita menjadi salah satu masalah yang berisiko menimbulkan komplikasi dalam kehamilan.

“Semakin tinggi usia kehamilan, maka semakin tinggi risiko terkena anemia. Sementara itu, kepatuhan pada ibu hamil dalam mengkonsumsi obat tambah darah hanya 38,1%,” ungkapnya. 

Prof. Mamik menyampaikan, dalam mengatasi kekurangan zat gizi mikro WHO menyarankan negara-negara berkembang untuk mengonsumsi formulasi Multi Micro Nutrient. Sampai saat ini, formulasi standar WHO tersebut belum beredar di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi, termasuk UNAIR tengah mencari bukti-bukti tentang keefektifan formula tersebut dalam menangani kurang gizi pada ibu dan anak, termasuk dalam pencegahan stunting. 

Ia juga menyampaikan peran mikronutrien dalam kehamilan. Mikronutrien banyak berperan pada masa implantasi. Beberapa contoh mikronutrien yang berperan adalah selenium, zink, vitamin A, dan vitamin D. Zinc sendiri berperan dalam sistem imun maternal. Vitamin A dan vitamin D juga berperan dalam sintesis hormon kehamilan.  

“Kesuksesan kehamilan ditentukan dari 8 minggu pertama. Sementara, kebanyakan wanita belum menyadari dirinya hamil. Maka dari itu, zat gizi mikro tersebut perlu dikonsumsi sejak masa pra konsepsi atau sebelum kehamilan. Pelayanan pra konsepsi ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan pasangan. Selain itu juga, mengurangi faktor individu, perilaku, dan lingkungan yang berkontribusi terhadap rendahnya kualitas outcome kehamilan,” jelasnya.

Prof. Mamik menuturkan, dalam mendukung pelayanan pra konsepsi, UNAIR telah membuat LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah). Pada layanan tersebut calon pengantin mendapatkan pelayanan administratif, gizi & kesehatan, dan juga konseling. 

“Melalui LADUNI ini kita mendistribusikan suplemen mikronutrien. Sejauh ini sudah ada 5 Kabupaten di Jawa Timur dan tiga daerah di Pulau Jawa yang telah dicakup oleh UNAIR,” tutupnya.(*)

Penulis: Alysa Intan Santika

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp