Cryptosporidiosis, Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Akhir-akhir ini, trend memiliki hewan kesayangan seperti anjing dan kucing cukup meningkat di kalangan masyarakat. Hal ini menjadikan interaksi antara manusia dan hewan sangat sering terjadi. Akan tetapi, hal ini dapat berdampak negatif terhadap kehidupan manusia, karena terdapat penyakit pada hewan yang dapat menular ke manusia salah satunya yaitu Cryptosporidiosis. Lantas apakah penyakit Cryptosporidiosis tersebut ? 

Cryptosporidiosis adalah penyakit yang dapat menyebabkan diare pada manusia dan hewan. Cryptosporidiosis disebabkan oleh parasit protozoa berukuran micro yang disebut Cryptosporidium sp. Cryptosporidium sp merupakan parasit zoonosis (menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya). Sumber penularan Cryptosporidium sp berasal dari air minum, makanan dan lingkungan yang sudah terkontaminasi ookista Cryptosporidium sp.

Terdapat banyak spesies Cryptosporidium sp diantaranya adalah Cryptosporidium. parvum, Cryptosporidium andersoni, Cryptosporidium ryanae, Cryptosporidium bovis, Cryptosporidium meleagridis, Cryptosporidium  felis, Cryptosporidium  canis dan Cryptosporidium hominis. Hanya Cryptosporidium Parvum yang tergolong ke dalam zoonosis.

Hasil penelitian pada Anjing di Surabaya menunjukkan dari 50 sampel feses anjing diare, 15 sampel dinyatakan positif Cryptosporidium sp dan 3 sampel positif Cryptosporidium parvum berdasarkan pemeriksaan PCR. Selain itu, laporan Wijayanti (2017) juga menemukan 4 (empat) spesies Cryptosporidium yaitu C. hominis, C. parvum, C. meleagridis dan C. felis, dengan dominasi C. hominis. Semuanya ditemukan pada penderita HIV/AIDS di Indonesia. yang mengalami diare.

Adanya penemuan Cryptosporidium sp baik pada hewan dan manusia tentu saja menunjukkan bahwa penyakit ini dapat menyerang hewan dan manusia. Lantas apakah penyakit ini berbahaya ? Wabah Cryptosporidiosis terbesar di dunia dilaporkan terjadi pada tahun 1993 di Milwaukee, Wisconsin Amerika Serikat. wabah terjadi akibat fasilitas air minum yang terkontaminasi ookista Cryptosporidium. Wabah ini menyebabkan 100 orang meninggal dunia dan lebih dari 400.000 orang sakit. Selain itu, pada periode tahun 2009-2017 dilaporkan terjadi wabah cryptosporidium sp sebanyak 444 di 40 negara bagian Amerika dan Perto Riko dengan total 7.465 kasus.

Bagaimana cara pencegahan cryptosporidiosis pada manusia ?

Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), langkah pencegahan dapat dilakukan dengan cara :

  • Terapkan Kebersihan yang Baik  dimana Saja

Bantu menjaga diri Anda dan orang yang Anda cintai tetap sehat dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air. Pembersih tangan berbasis alkohol tidak efektif melawan Cryptosporidium. Mencuci tangan pada waktu-waktu penting dengan sabun dan air dapat membantu mencegah infeksi.

  • Di kolam renang, danau, dan tempat lain 
  • Jangan biarkan anak-anak berenang jika sakit diare
  • Jika didiagnosis kripto, tunggu 2 minggu setelah diare berhenti untuk berenang.
  • Jangan menelan air di kolam renang, danau atau tempat lainnya ketika berenang
  • Makanan dan air mentah harus dibersihkan, dicuci, dipanaskan, dimasak, atau direbus sebelum dikonsumsi dan diminum

Penulis: Munawer Pradana, Mahasiswa S2 IPKMV FKH UNAIR

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp