Cara Mengidentifikasi Pegawai Berpotensi Tinggi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Penyampaian materi oleh Steven Augustino Yudidantho, SE., MM selaku Senior Vice President HC Strategy and Talent Management PT Bank Mandiri, pada Kamis (23/12/2021) melalui Zoom Meeting. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Pegawai berbakat atau memiliki potensi tinggi diperlukan dalam sebuah perusahaan untuk meneruskan dan mengembangkan perusahan. Steven Augustino Yudidantho, SE., MM dalam Kuliah Tamu Sekolah Pascasarjana menjelasakan bahwa high potential talent adalah pegawai yang memiliki pengembangan dan kinerja yang melampaui ekspektasi secara konsisten.

Sebelumnya, Senior Vice President HC Strategy and Talent Management PT Bank Mandiri itu menjelaskan kegagalan yang sering dialami dalam inisiatif talent management. Steven menyebut ada empat faktor yang menyebabkan kegagalan yaitu anggapan bahwa talent management hanya program SDM bukan startegi besar korporasi, pengembangan hanya bersifat kelas pelatihan, kurangnya kemampuan manajer, dan identifikasi talent hanya fokus pada kinerja dan alasan retensi.

“Setelah saya observasi ada empat hal yang dapat saya simpulkan kenapa inisiatif talent management banyak fail di banyak organisasi, yang pertama banyak orang menganggap bahwa talent management adalah inisiatif SDM, kemudian incremental development, kurangnya kemampuan manager, dan hanya tentang kinerja dan retensi,” jelasnya.

Steven juga menjelaskan proses talent management. Menurutnya, proses talent management ada empat langkah. Pertama, identifikasi talent yaitu klasifikasi berdasarkan kinerja, karakteristik kepemimpinan, kemampuan teknis, serta kegesitan dan keterlibatan. Kedua, profil talent yaitu penilaian pegawai berdasarkan rekam jejak, kemampuan teknis dan kepemimpinan, dan kepribadian.

Ketiga, pengembangan talent yaitu menyusun rencana dan mejalankan pengembangan talent berdasarkan kapabilitas. Keempat, tinjauan strategis talent yaitu review kemajuan pengembangan dan menyiapkan rencana suksesi.

Talent management process merupakan satu dari sekian responsif antara top talent, HC, atasan sampai direktur. Saya menganggap bahwa proses talent management tidak hanya sampai pada proses identifikasi, setelah identifikasi harus kita profiling supaya bisa merancang pengembangannya, dan harus ada proses review dan monitoring,” jelasnya.

Selanjutnya, Steven menjelaskan cara mengidentifikasi high potential talent melalui empat kriteria sukses. Pertama, hasil pencapaian kerja yaitu diukur berdasarkan kontribusi yang luar biasa. Kedua, ability yaitu memiliki potensi untuk dapat dikembangkan di level lebih tinggi.

Ketiga, agility yaitu mampu memecahkan permasalahan kompleks dan penuh ketidakpastian menjadi sederhana dan sistematis. Keempat, engagement yaitu aktif berkontibusi lebih dari ekspektasi terhadap organisasi dan memiliki sikap positif terhadap organisasi.

“Untuk melihat atau mengidentifikasi high potential talent terkadang perlu pihak ketiga dan memang yang paling tahu adalah atasan. Dan atasan itu yang harus kita rekrutmen untuk bagaimana mengidentifikasinya. Dari situ baru kita buat profil berdasarkan job experience dan assessment,” terangnya.

Pada akhir, Steven menjelaskan langkah terakhir setelah talent management terbentuk adalah membangun sucessing planning untuk melihat pemetaan posisi brdasarkan kesiapan dan ketersediaan, bukan siapa pengganti siapa. (*)

Penulis: Wiji Astutik

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp