Potensi Diet Tinggi Kalori dengan Kombinasi Interval sebagai Optimalisasi Fertilitas pada Perempuan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh siakapkeli.my

Asupan kalori seimbang mempengaruhi kesehatan tubuh dan aktivitas harian. Kelebihan maupun kekurangan kalori akan sangat berdampak pada tubuh, sehingga memerlukan diet sehat dengan kalori yang seimbang untuk mempertahankan kesehatan tubuh yang baik. Kurangnya energi dapat mengganggu kesehatan fisik dan aktivitas sehari-hari, sebaliknya dari diet kalori dapat menularkan gangguan dalam tubuh seperti gangguan metabolisme. Jika terjadi kelebihan kalori dalam tubuh, maka akan menyebabkan kelebihan berat badan. Berbagai resiko kesehatan dapat terjadi seperti obesitas, diabetes mellitus, kanker, dan penyakit kardiovaskular. Sedangkan pada wanita, berisiko terjadinya gangguan menstruasi dan gangguan fertilitas/kesuburan.

Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa pembatasan kalori sangat berdampak pada kesehatan terutama pada perempuan. Temuan ilmiah juga menyebutkan bahwa status gizi makro dan kondisi psikologis dapat mempengaruhi siklus menstruasi pada remaja. Menurut peneliti, McGrice & Porter, diet rendah karbohidrat dapat mengurangi kadar insulin dalam darah, memperbaiki ketidakseimbangan hormon, dan menghasilkan kembalinya ovulasi yang normal untuk meningkatkan keberhasilan dalam kehamilan. Sehingga, berdasarkan temuan yang sudah ada, tim peneliti melakukan observasi lebih mendalam terkait pengaruh pengaruh diet tinggi kalori dengan dan tanpa kombinasi diet restriksi interval terhadap siklus reproduksi dan berat uterus pada mencit.

Dari temuan peneliti didapatkan hasil yang signifikan bahwa diet tinggi kalori dengan kombinasi diet restriksi secara interval dapat menurunkan berat uterus mendekati normal dibandingkan dengan yang hanya mengkonsumsi diet tinggi kalori saja, namun tidak memberikan pengaruh secara signifikan pada siklus reproduksi mencit. Hal tersebut membuktikan teori sebelumnya tentang restriksi kalori dapat menyebabkan peningkatan ekspresi reseptor estrogen, sementara pada saat yang sama tidak mempengaruhi ekspresi reseptor androgen pada sel ovarium. Pembatasan kalori menghasilkan 55 tingkat estrogen yang lebih rendah dalam sirkulasi darah yang menyebabkan sensitivitas sel yang lebih tinggi terhadap hormon ini. Jaringan uterus mengalami perubahan struktur histologi yang dinamis sesuai dengan perubahan kadar hormon estrogen, sehingga apabila tingkat estrogen rendah maka mengurangi berat uterus.

Hasil penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh diet tinggi kalori dengan kombinasi diet restriks secara interval terhadap tebal endometrium dan hormon seperti FSH, LH, estrogen, dan progesteron.

Penulis: Anggraeni Dyah Kumalasari, Lilik Herawati, Raden Argarini, Lina Lukitasari, Zulhabri Othman, Astika Gita Ningrum

Untuk informasi lebih lanjut bisa diakses melalui link berikut:

https://e-journal.unair.ac.id/FMI/article/view/29115

DOI: http://dx.doi.org/10.20473/fmi.v57i4.29115

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp