Penambahan Teh Kombucha pada Pakan sebagai Upaya Peningkatan Retensi Protein dan Lipid Ikan Lele Dumbo

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi foto : Jovee.id

Pakan ikan merupakan komponen penting dalam perikanan budidaya, hal tersebut dikarenakan pakan berfungi sebagai penyedia semua nutrisi yang dibutuhkan ikan untuk pertumbuhan dankelangsungan hidup. Komposisi pakan ikan terdiri dari protein, lipid, karbohidrat, vitamin, dan mineral, protein merupakan bahan utama dalam penyusunan pakan ikan. Kebutuhan protein pada ikan lebih tinggi dibandingkan dengan hewan darat, hal tersebut dikarenakan protein sebagai penyuplai asam amino esensial dan non-esensial untuk sintesis protein, pertumbuhan, dan energi untuk pemeliharaan ikan. Dalam budidaya perikanan, sebagian besar bahan pakan, terutama protein, dapat digunakan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan yang diperoleh dari sumber non-protein seperti lipid dan karbohidrat.

Oleh karena itu, keberadaan nutrisi yang seimbang dan optimal dalam pakan termasuk protein dan lipid, merupakan faktor penting dalam keberhasilan budidaya ikan. Pakan merupakan biaya paling besar dalam produksi perikanan budidaya yaitu sekitar 40-60% dari total biaya produksi Umumnya kelengkapan kandungan nutrisi dalam pakan menentukan tingkat kualitas pakan, sehingga berpengaruh terhadap harga pakan. Dalam menyusun pakan, sumber protein merupakan komponen mahal dalam penyusunan pakan ikan. Semakin tinggi protein dalam pakan, maka semakin tinggi juga harga pakan. Tingginya harga bahan pakan mempengaruhi harga pakan yang digunakan, sehingga pembudidaya cenderung mencari alternatif lain untuk mengurangi biaya pakan dalam budidaya ikan. Salah satu alternatif yang dilakukan oleh para pembudidaya adalah penambahan feed additive berupa probiotik.

Probiotik dapat meningkatkan kualitas pakan melalui pemanfaatan nutrisi dan menghasilkan pertumbuhan ikan yang lebih baik. Banyak penelitian menyatakan bahwa probiotik meningkatkan pertumbuhan dan status kesehatan ikan melalui cara kerja yang berbeda, misalnya, meningkatkan pemanfaatan pakan dan penambahan berat badan ikan dengan meningkatkan daya cerna, mencegah pertumbuhan patogen, meningkatkan kualitas air, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh ikan. Menurut Wang dkk. (2019), penggunaan campuran probiotik lebih efektif daripada strain probiotik tunggal karena banyak bakteri yang saling bersimbiosis dan berfungsi secara sinergis. Salah satu campuran probiotik yang banyak dimanfaatkan adalah teh kombucha.

Teh kombucha adalah minuman dengan rasa manis yang dibuat dari fermentasi teh manis dengan kultur SCOBY (Symbiotic Culture of Baktery And Yeast). Teh kombucha mengandung berbagai macam mikroba, termasuk asam asetat, bakteri asam laktat, dan ragi, yang banyak digunakan sebagai probiotik dalam budidaya untuk waktu yang lama. Oleh karena itu dilakukan penelitian selanjutnya untuk menguji efektifitas teh kombucha pada pakan ikan, salah satunya adalah ikan lele dumbo.

Lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena toleransinya yang tinggi pada kepadatan tebar ikan, ketahanan terhadap penyakit, laju pertumbuhan yang cepat, dan kemampuan untuk menerima berbagai macam pakan. Penelitian mengenai teh kombucha pernah dilakukan sebelumnya, hasil yang didapatkan yaitu teh kombucha mampu meningkatkan pertambahan berat badan, laju pertumbuhan spesifik, dan efisiensi pakan pada budidaya ikan lele afrika (Mathusamy, dkk, 2020).

Proses penambahan teh kombucha pada pakan ikan lele melalui beberapa tahapan, tahap pertama adalah pembuatan teh kombucha, kemudian penambahan teh kombucha pada pakan komersil dengan metode spry, Aklimatisasi ikan, persiapan budidaya ikan lele, dan pengukuran retensi protein dan lemak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penambahan teh kombucha pada pakan memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan tingkat retensi protein dan lipid pada ikan lele.

Retensi protein dan lipid meningkat secara signifikan pada ikan yang ditambahkan teh kombucha pada pakan perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05). Tingkat retensi protein dan lipid meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pemberian teh kombucha pada pakan ikan. Peningkatan retensi protein dan lipid ikan lele dikarenakan berbagai kandungan mikroba dan senyawa kimia yang ada di dalam teh kombucha. Menurut Villarreal-Soto et al. (2018), berbagai macam ragi (Zygosaccharomyces, Saccharomyces, Candida) dan bakteri termasuk bakteri asam asetat (Gluconacetobacter, Acetobacter) dan bakteri asam laktat (Bifidobacterium, Lactobacillus) ada di dalam teh kombucha. Beberapa mikroba seperti Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Saccharomyces telah diaplikasikan sebagai probiotik dalam budidaya. Bakteri asam laktat dapat mengekskresikan enzim proteolitik yang menghidrolisis protein ekstraseluler menjadi asam amino bebas. Selain itu, Meyers et al. (1996) menyatakan bahwa bakteri asam laktat menghasilkan enzim dengan aktivitas lipolitik tetapi aktivitasnya tidak sekuat lipase ekstraseluler yang dihasilkan oleh Candida, yang juga terdapat dalam kombucha.

Sehingga, teh kombucha memproduksi berbagai enzim hidrolitik yang memecah komponen yang tidak dapat dicerna dalam pakan. Akibatnya terjadi peningkatan penyerapan protein dan lipid dari pakan yang kemudian diubah menjadi protein dan lipid pada otot ikan. Oleh karena itu Teh kombucha memiliki potensi sebagai feed additive pada pakan ikan untuk meningkatkan retensi protein dan lipid pada ikan lele dumbo. Kehadiran berbagai bakteri dan khamir di dalam teh kombucha menjadi alternatif sumber probiotik yang berkontribusi terhadap pemanfaatan pakan dan penyerapan nutrisi pada ikan.

Penulis: Hapsari Kenconojati, S.Si., M.Si.

Link jurnal: Evaluation of kombucha tea as a feed additive for improving the protein and lipid retention of African catfish (Clarias gariepinus)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp