E-learning UNAIR Duduki Peringkat Teraktif dalam SPADA Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DIREKTUR Pendidikan UNAIR Prof. Dr. Sukardiman, M. S. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Bertepatan dengan perayaan Natal kemarin (24/12/21), Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menerima kado prestasi. Learning Management System (LMS) terbaru UNAIR yang baru saja diluncurkan pada semester gasal ini didapuk sebagai Top 1 LMS teraktif dalam Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Indonesia. 

Prof. Dr. Sukardiman, Apt., M.S selaku Direktur Pendidikan UNAIR mengungkapkan, peringkat tersebut melejit secara drastis dalam waktu singkat. Dalam hal ini, UNAIR berhasil mengungguli perguruan tinggi lain seperti ITS, UGM, dan UI. 

“Selama 10 hari terakhir kita submit dengan baik ternyata memang progresnya sangat luar biasa. Dulu posisinya masih 11, kemudian 8, lalu 6. Beberapa hari kemudian masuk 4, kemarin 3, Alhamdulillah tadi pagi posisinya sudah masuk ke peringkat 1,” jelasnya.

Prof Maman menjelaskan, indikator penilaian yang dilihat adalah aktivitas LMS. Perhitungan dilakukan berdasarkan kuantitas mahasiswa yang login menggunakan LMS hingga kemudian logout.

SPADA sendiri telah ada sejak sekitar empat tahun terakhir. Seluruh perguruan tinggi di Indonesia baik swasta maupun negeri terintegrasi dalam portal tersebut. Namun, UNAIR secara resmi baru bergabung dalam sistem pembelajaran yang dikelola oleh Kemendikbud itu pada awal semester gasal 2021.  

TAMPILAN hebat.elearning UNAIR terbaru. (Foto: istimewa)

Pada saat itu, sambung Prof Maman, UNAIR masih bertransformasi dari  LMS yang sebelumnya terbagi menjadi dua sisi, yaitu ganjil dan genap. Model itu akhirnya digabung menjadi satu pintu yang kini dijuluki hebat e-learning. 

Sejumlah pembaruan ditambahkan dalam LMS UNAIR saat ini. Salah satunya, integrasi dengan sistem presensi mahasiswa dan dosen. Sehingga, tingkat prodi tidak harus merekam secara manual. 

Termasuk yang tengah di genjot adalah penambahan video-video pembelajaran. Selain itu, asesmen juga ditingkatkan kapasitasnya. Harapannya, kata Prof Maman, tidak ada kendala ketika UAS dua minggu mendatang. 

“Akan terus dikembangkan terutama terkait konten karena salah satu kata kunci kualitas sebuah pembelajaran e-learning harus ada delivery yang bagus dalam hal ini terkait dengan konten,” ujarnya. 

Menanggapi ranking UNAIR dalam SPADA Indonesia, Prof Maman bersyukur karena akhirnya dalam waktu yang tidak terlalu lama, UNAIR mampu membuktikan diri sebagai LMS dengan aktivitas terbaik. Selain itu, Prof Maman berharap prestasi itu mampu dipertahankan. Namun tidak hanya dari segi kuantitas saja, tetapi juga terkait mutu dan kualitas pembelajaran daring yang dijalankan.

“Tujuan terakhir itu adalah terkait bagaimana proses dan capaian pembelajaran yang yang telah ditetapkan dosen diterima oleh mahasiswa,” tegasnya. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp