Keandalan Parameter HBs Ag Kuantitatif dalam Mendeteksi Fase pada Pasien Hepatitis B Kronik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Lifepack

Virus Hepatitis B (HBV) merupakan virus DNA berukuran  kecil, Infeksi virus hepatitis B (HBV) diperkirakan sebanyak 400 juta orang terinfeksi Hepatitis B kronis di seluruh dunia. Infeksi HBV memiliki prevalensi yang tinggi terutama negara berkembang seperti Indonesia. Jumlah penderita virus Hepatitis B sekitar 4,0-20,3% dari total jumlah penduduk sehat di Indonesia, namun proporsinya di pulau jawa lebih rendah dari pulau lain1. Risiko terkena infeksi Heatitis B kronis berdasarkan umur saat terinfeksi sebesar 90% jika infeksi terjadi dari perinatal sampai 6 bulan dan 20% -60% jika infeksi terjadi antara umur 6 bulan-5 tahun2.

HBs Ag kualitatif adalah seromarker yang digunakan secara rutin untuk mendiagnosis virus hepatitis B akut atau kronis, skrining donor darah atau donor organ, pengawasan orang yang berisiko tertular atau menularkan (HBV)3. Hbs Ag kuantitatif telah  digunakan sebagai pemantauan perjalanan infeksi hepatitis B kronis yang dimulai dari immune tolerance, immune control/ inactive carrier sampai fase Hepatitis B  e antigen (HBe Ag) tidak reaktif 4. Penurunan kadar HBs Ag kuantitatif dapat menjadi prediktor awal untuk mengetahui efikasi virus untuk terapi hepatitis B. HBs Ag kuantitatif , kuantifikasi HBV dan HBe Ag mungkin merupakan penanda yang berguna untuk memantau terapi infeksi HBV5.

Pada penelitian ini didapatkan 70 pasien kronik HBV memiliki median ALT 60.21 ± 70.76 U/L.  30 pasien HBe Ag positif, 18 pasien HBe Ag negatif, 22 pasien tidak dievaluasi. 70% pasien HBe Ag positif  memiliki qHBs Ag > 2500 mg/dL dengan median HBV DNA 7,49 X 107 IU/mL. 55,6% pasien dengan HBe Ag negatif menunjukan qHBs Ag ≤ 1000 mg/dL dengan median HBV DNA 9,66 X 102 IU/mL. qHBs Ag berkorelasi dengan HBV DNA rs = 0.599 (p<0.001) sehingga dapat disimpulkan kuantitatif HBs Ag berasosiasi dengan fase HBV kronik, qHBs Ag berkorelasi dengan HBV DNA, q HBs Ag dapat digunakan sebagai prediksi memulai terapi pada pasien HBV kronik

Penulis : Yessy Puspitasari, Puspa Wardhani, Munawaroh Fitriah, Erix Hasudungan, Atika, Ummi Maimmunah, Aryati

Informasi detail dari tinjauan pustaka ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology. April-Juni 2021. 15(2)

https://medicopublication.com/index.php/ijfmt

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp