Kanker Mulut dan Essensial Trombositemia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Alodokter

Saat ini kanker yang terjadi  di rongga mulut menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia. WHO mencatat pada pada tahun 2012 angka kejadian dan kematian akibat oral kanker di Asia tenggara lebih tinggi di bandingkan dengan angka kejadian di Amerika, Afrika dan Eropa. Selain itu kanker di rongga mulut menduduki urutan ke enam dari semua kanker di seluruh tubuh yang paling banyak menyebabkan kematian. 

Trombositemia adalah kondisi dimana terjadi peningkatan jumlah trombosit dalam sirkulasi darah. Trombositemia sering dijumpai pada beberapa penyakit seperti myeloproliferative primer dan beberapa penyakit yang terjadi pada bone marrow dan mempengaruhi proses pembentukan darah (hematopoisis). Penyebab terjadinya thrombositemia primer adalah mutasi  pada gen Janus Kinase 2 (JAK 2), sehingga terjadi peningkatan proliferasi thrombosis. 

Hubungan antara timbulnya kanker mulut dengan trombositemia masih belum dapat dijelaskan secara jelas dan masih sedikit penelitian yang melaporkan kejadian ini. Kami menemukan satu kasus mengenai kanker mulut disertai kondisi essensial trombositemia pada seorang pasien wanita berusia 42 tahun. Kanker mulut pertama kali timbul sevagai sariawan kecil yang kemudian menetap selama 1 bulan. Pasien ini telah didiagnosis mengalami trombositemia 3 bulan sebelum kanker mulut timbul. 

Diagnosis kanker rongga mulut ditegakkan berdasarkan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan sitologi,  fine needle aspiration biopsy (FNAB) dan magnetic resonance imaging (MRI). Terapi terhadap kanker mulut berupa pemberian obat kumur antiseptik povidone iodine 1 %, yang secara signifikan dapat mengurangi jumlah koloni mikroba melalui  aktivitas dari ikatan air dan komplek iodine dan polyvinylpyrrolidone (PVP), mencegah terjadinya infeksi sekunder. Serta pasien segera di rujuk ke dokter spesialis bedah onkologi.

Kasus kanker mulut pada pasien ini dapat dikaitkan dengan kenaikan jumlah trombosit akibat mutasi pada JAK 2 (V617F) . Beberapa penelitian menyatakan   peningkatan jumlah trombosit dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, dengan insidensi terjadinya kanker pada laki-laki dengan thrombositosis sebesar 11.5 % dan pada wanita dengan trombositosis terjadi kenaikan insidensi terjadinya kanker 6.2%. Trombositemia akibat dari mutasi JAK 2 menyebabkan  kenaikan jumlah platelet pada aliran darah.  Salah satu komponen platelet adalah protein  yang disebut PDGF (platelet-derived growth factor) yang berperan dalam proses angiogenesis,  pembentukan pembuluh darah yang berpengaruh pada peningkatan daya tahan hidup sel termasuk sel tumor. Peningkatan aktivitas PDGF dapat dihubungkan dengan proses perkembangan keganasan  termasuk kanker kepala leher dan rongga mulut. Trombositosis dan positif mutasi JAK 2 (V617F) mutase dapat dijadikan penanda dari OSCC dapat digunakan untuk penentuan diagnosis. Peran dokter gigi disini adalah deteksi dini lesi, pemeliharaan kebersihan mulut, dan pencegahan infeksi sekunder.

Penulis:

Diah Savitri Ernawati

Tulisan lengkap kami dapat dilihat di:

Kurnia Hayati Rahman, Meircurius Dwi Condro Surboyo, Desiana Radithia, Adiastuti Endah Parmadiati, Asdi Wihandono, Diah Savitri Ernawati. 2021. Oral squamous cell carcinoma with essential thrombocythemia and positive JAK2 (V617F) mutation. Journal of Taibah University Medical Sciences. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1658361221002110 

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp