UKM Taekwondo UNAIR Borong Tiga Juara dalam Kejuaraan Nasional Virtual Taekwondo UTI Pro Cup 2021

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tiga mahasiswa UKM Taekwondo UNAIR menyabet tiga juara di Lomba Nasional Taekwondo Virtual. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Daniyal Firmansyah memiliki wajah yang teduh, nada bicaranya pun santun.Orang yang pertama kali bertemu dengannya pasti tidak menyangka bahwa dia adalah atlet taekwondo berprestasi. Baru-baru ini Daniyal berhasil membawa pulang medali perak pada Kejuaraan Nasional Virtual Taekwondo Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro) Cup 2021.

Tak hanya Daniyal, UKM Taekwondo UNAIR juga berhasil menyabet dua penghargaan. Agustina Dwi Cahyani mendapatkan medali perak dan Mutiara Wira Wibowo mendapatkan medali perunggu pada cabang kategori Speed Kicking Female over 17 tahun.

Daniyal Firmansyah mengungkapkan bahwa dalam kejuaraan kali ini, Dojang UKM Taekwondo UNAIR mengirimkan 3 atlet Poomsae dan 4 atlet speed kicking competition.  Proses seleksi awal dilakukan oleh para pelatih Taekwondo Dojang UKM UNAIR. Setelah itu, mereka melakukan sesi latihan mandiri di tempat masing-masing.

“Setiap atlet diwajibkan menyetor video hasil latihan kepada pelatih dan menerima masukan yang diberikan sampai hari penyetoran video dan pembuatan video dilakukan secara bersama,” tuturnya.

Setelah menyetorkan video, para atlet menunggu sesi penilaian selama dua minggu setelah tenggat pengiriman akhir video. Penilaian dan pengumuman dilakukan secara live streaming di kanal YouTube.

Agustina Dwi Cahyani, atlet peraih perak kategori Speed Kicking, pada awalnya mengikuti Taekwondo karena kecintaan yang lama-lama menjadi hobi. Dengan sering mengikuti kejuaraan, Agustina bisa menjadi lebih produktif sambil menghilangkan kejenuhan sejenak dari dunia perkuliahan,

“Saya bersama teman-teman melakukan persiapan dengan latihan intensif kurang lebih selama satu bulan. Alhamdulillah, pada final saya mendapatkan juara II dengan selisih nilai yang tipis dengan juara pertama,” ungkapnya.

Sementara itu, Mutiara Wira Wibowo mengungkapkan bahwa teknis pelaksanaan sangat berbeda dengan kejuaran pada saat offline. Tiara yang terbiasa melakukan fight, kini diganti dengan lomba speedkick.

“Pada kategori speedkick, penilaian dilakukan dengan mengakumulasikan jumlah tendangan dalam waktu satu menit,” ungkapnya.

Bagi Mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran itu, membuat video kejuaraan dalam waktu satu menit ternyata tidak semudah yang ia bayangkan. Tiara harus mengambil video berulang kali sehingga cukup menguras energi.

“Saya take video selama dua hari hingga akhirnya mendapatkan hasil video yang memenuhi kriteria untuk disetorkan ke panitia,” tutupnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor  :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp