Mahasiswa UNAIR Raih Silver Medal di Iran

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim FOSTEAM UNAIR. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Tingginya jumlah penduduk suatu negara juga akan meningkat dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah meningkatnya produksi sisa makanan yang saat ini menjadi permasalahan lingkungan. Masalah lingkungan seperti kerusakan ekosistem alam akibat emisi gas rumah kaca yang membuat pemanasan global, penggunaan air serta tanah yang efisien, masalah sisa makanan yang tidak terselesaikan, dan masalah sisa makanan yang terus meningkat. 

Melihat permasalah tersebut, mahasiswa UNAIR membuat sebuah rancangan aplikasi bernama “FOSTEAM: Aplikasi Pengelolaan Sampah Makanan sebagai Solusi Masalah Sampah Makanan untuk Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”, yang berhasil meraih silver medal  dalam acara International Avicenna Youth Science Fair (IAYSF) 2021 di Iran.

Rancangan inovasi FOSTEAM disusun oleh Jihan Amirotul Farikhah (FISIP), Siti Nur Lailatul Mutmainnah (FKH), Winda Aenah (FK), Bintang Surya Suladiputra (FV) dan Ilham Ahmad Kamil (FTMM) dengan advisor Muhammad Thohawi Elziyad Purnama, drh., M.Si.

Kepada UNAIR NEWS (21/12), Siti Nur Lailatul Mutmainnah menjelaskan bahwa rancangan FOSTEAM dilatarbelakangi karena sebagai mahasiswa masih banyak hal yang harus dilakukan untuk tetap bisa berkarya, salah satunya dengan mengikuti kompetisi. 

“Terlebih melihat kondisi saat ini yang berfokus pada pandemi sehingga permasalahan lain yang seharusnya juga mendapatkan perhatian khusus, tetapi kini tertimbun dan tidak banyak yang peduli. Contoh kecilnya adalah permasalahan Food Waste Management yang berpengaruh besar pada perubahan iklim dan bahkan kelaparan di Indonesia. Sehingga disitulah tim kami menggagaskan sebuah inovasi sebagai problem solving permasalahan tersebut,” ungkap Laila.

Lebih lanjut, Laila menegaskan kenapa gagasan kami ini penting, karena permasalahan produksi sampah makanan di Indonesia merupakan permasalahan yang dinamis seiring berjalannya waktu. Melihat populasi penduduk yang semakin meningkat, tandasnya, pasti akan meningkatkan pula produksi sampah sisa makanan. Jika ber juta ton sampah sisa makanan selalu dihasilkan tiap harinya maka akan menjadi bencana untuk dunia, gas metana yang dihasilkan dari sampah sisa makanan 23x jauh lebih berbahaya dari gas karbondioksida. 

“Gas inilah yang memicu perubahan iklim. Jika tidak kita cari solusinya dari sekarang apa kabar dengan bumi yang kita huni pada 20 hingga 30 tahun yang akan datang?” jelas Laila.

Laila menerangkan bahwa aplikasi bernama FOSTEAM merupakan sebuah platform berbentuk aplikasi untuk menyalurkan sisa makanan. Program ini menjalin kemitraan dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) sebagai penyumbang makanan dan peternak maggot sebagai penerima. 

“Program ini merupakan perpaduan antara ilmu sosial dan lingkungan, yaitu usaha yang berinovasi untuk mengatasi permasalahan dan mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah makanan,” papar Laila.

Laila menambahkan bahwa aplikasi ini memiliki berbagai fitur yang memudahkan pengguna dalam menggunakan dan mengembangkan aplikasi ini. Selain itu, FOSTEAM juga dapat berubah menjadi dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk memudahkan pengguna lokal dan asing.

“Aplikasi FOSTEAM memiliki berbagai fitur, antara lain Register and Login, Maps, Trash Database, Partner, Information, Reward, Trash Optimization, Users Database, dan Logout,” paparnya.

Laila dan tim berharap melalui gagasan yang diusungnya, bisa menjadikan Indonesia selangkah lebih maju dalam menangani permasalahan food waste manajemen, melihat Indonesia menempati posisi ke 2 dari seluruh dunia mengenai produksi food waste yang secara tidak langsung Indonesia penyumbang sebab dari global warming yang berdampak pada perubahan iklim. 

“Dengan adanya FOSTEAM, masyarakat bisa semakin aware dan bisa menjadi masyarakat yang cerdas dan bijak dalam mengkonsumsi makanan ataupun  melakukan tindakan yang bisa berpengaruh pada sekeliling kita,” pungkasnya. (*)

Penulis : Muhammad Suryadiningrat

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp