AGE UNAIR Kembangkan DIGIAGE untuk Integrasi Data dan Efisiensi Kerja Program Internasionalisasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
AGE UNAIR mengadakan sosialisasi implementasi dashboard internasionalisasi di lingkungan UNAIR pada Rabu (22/12/2021) di Junior Room, DoubleTree by Hilton, Surabaya. (Foto: Andi Pramono)

UNAIR NEWS – Sebagai unit kerja Universitas Airlangga yang berfungsi menjembatani kerja sama luar negeri, Airlangga Global Engagement (AGE) membuat inovasi untuk menunjang program internasionalisasi yang mereka jalankan. AGE baru saja mengembangkan Internationalization Dashboard (DIGIAGE)yang akan memudahkan civitas akademika UNAIR untuk mengakses dan mengeksplorasi database terkait internasionalisasi. Database tersebut mencakup data APL (Academic Peer List), Consortium, MoA dan MoU.

Sosialisasi implementasi dashboard internasionalisasi di lingkungan UNAIR diadakan AGE pada Rabu (22/12/2021) di Junior Room, DoubleTree by Hilton, Surabaya. Jajaran pimpinan AGE, baik kepala, sekretaris, maupun seluruh Ketua Divisi AGE hadir menyambut para stakeholder program internasionalisasi. Faculty ambassador (FA) dan perwakilan direktorat, lembaga, unit seperti Direktorat Pendidikan, Direktorat Sistem Informasi dan Digitalisasi, Badan Perencanaan dan Pengembangan, dan beberapa unit lain yang memiliki tupoksi terkait dengan internasionalisasi juga hadir dalam acara sosialisasi tersebut.

Kepala AGE Iman Harymawan SE., MBA, Ph.D, menyampaikan bahwa sistem informasi yang sedang dikembangkan AGE merupakan proses digitalisasi yang diharapkan bisa menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh stakeholder internasionalisasi UNAIR.

“Yang kita sosialisasikan hari ini kami sebut (fase, red) 1.0. Nanti, Insyaallah, di bulan April akan kita launching lagi yang 2.0. Yang 1.0 ini adalah proses digitalisasi dari yang semuanya manual. Yang kedua akan ada user testing dengan metode design thinking berdasarkan apa saja yang dibutuhkan FA, Direktorat Pendidikan, dan sekretaris,” jelas Iman.

Kepala AGE Iman Harymawan SE., MBA, Ph.D. (Foto: Andi Pramono)

Dosen UNAIR yang pernah meraih penghargaan dari Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) sebagai penulis utama terproduktif bidang sosial dan humaniora tahun 2020 itu juga mengharapkan proses digitalisasi ini bisa membuat program internasionalisasi universitas menjadi lebih efisien.

“Saya mengapresiasi semua temen-temen AGE, semua faculty ambassador, semua dari direktorat yang lain bekerjanya luar biasa, tapi kalau kita bisa bekerja lebih efisien, mengapa tidak,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Global Research Initiatives and Engagement, Dr. Taufan Bramantoro, drg.,M.Kes, yang diberikan amanat untuk mengembangkan sistem informasi ini menjelaskan bahwa sistem informasi yang dikembangkan ini akan menjadi solusi dari proses internasionalisasi yang rumit.

“Selain rumit, banyak tahapannya dan melibatkan banyak pihak, sehingga kemudian perlu solusi yang solutif, bukan cuma administratif,” ulas Taufan.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan tim pengembang aplikasi DIGIAGE, Achmad Zam Zam Aghasy, mensosialisasikan dan mensimulasikan fitur-fitur sistem informasi yang sedang dikembangkan. Beberapa fitur yang diberikan termasuk penambahan academic peers, pengajuan naskah kerja sama internasional (MoA/MoU), pendaftaran publikasi informasi kegiatan internasional seperti grant, webinar/seminar/conference, scholarship, exchange program, competition ataupun short program/summer programs.

Baca Juga: Perluas Kerja Sama Internasional, Partner Top 100 jadi Program Unggulan AGE

Sebagai informasi, pada sesi siang juga diadakan lokakarya pemetaan potensi kerja sama luar negeri dengan perguruan tinggi Top 100 QS WUR 2022, Top 50 QS ASIA 2022 dan QS 100 By Subject. Kemitraan dengan universitas atau lembaga lain di tingkat internasional terus dikembangkan karena kemitraan tersebut sangat penting untuk pengembangan universitas, sebagai alat untuk menunjukkan kontribusi UNAIR dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di tingkat global. (*)

Penulis: Andi Pramono

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp