UNAIR Banyuwangi Terima Kunjungan PSDKU UB Kediri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi Sharing UNAIR PSDKU Banyuwangi dengan PSDKU UB Kediri pada Jumat siang. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga PSDKU menyambut kedatangan Universitas Brawijaya PSDKU Kediri yang melakukan kunjungan dalam rangka Studi Banding pada Jumat (17/12) siang. Studi Banding tersebut berlangsung secara luring bertempat di ruang sidang kampus UNAIR PSDKU Banyuwangi. 

Berlangsung secara luring, kunjungan tersebut bertujuan untuk diskusi mengenai kendala-kendala yang terjadi antar kedua kampus. Prof. Dr. Ir. Darsono Wisadirana, MS. selaku Direktur di PSDKU UB Kediri mengatakan bahwa karena PSDKU UNAIR Banyuwangi lebih dulu berdiri dan sudah mempunyai lulusan, pihaknya ingin banyak belajar dan mengetahui cara manajemen kampus dengan baik. 

Sebagai pembuka, dikenalkan secara singkat mengenai profil PSDKU UNAIR Banyuwangi oleh Dr. H. Widi Hidayat SE., M.Si., Ak., CA., CMA. selaku Koordinator PSDKU UNAIR Banyuwangi. “Di PSDKU UNAIR Banyuwangi sendiri terdapat 4 prodi yang berlokasi di dua tempat berbeda. Pertama di Giri digunakan untuk prodi Kedokteran Hewan dan Akuakultur, sedangkan kampus di Sobo untuk prodi Kesehatan Masyarakat dan Akuntansi,” terangnya.

Dari pihak UB menanggapi bahwa mereka saat ini telah memiliki 6 prodi, yakni Agroteknologi dan Agribisnis dari Fakultas Pertanian, prodi Peternakan, serta prodi Akuakultur dan Sosial Ekonomi Perikanan yang berasal dari Fakultas Perikanan. Gedung PSDKU UB Kediri terletak di Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Sharing dan diskusi berlangsung hampir selama 3 jam dengan bahasan seputar pertanyaan yang dilontarkan oleh pihak UB Kediri terkait akreditasi kampus, sistem penganggaran dana, serta sistem proses pembelajaran di UNAIR Banyuwangi. 

“Untuk akreditasi sendiri sebenarnya agak melenceng dengan perjanjian di awal. Karena kami ternyata harus membanguan akreditasi sendiri, padahal awalnya dijanjikan sama dengan yang di Surabaya. Sehingga kami memiliki strategi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki setiap masing-masing prodi serta saling bersinergi untuk meminimalisir kekurangan yang ada,” ungkap Dr. Widi Hidayat.

Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kerjasama UB Kediri, Prof. Dr. Ir. Agus Suryanto, MS., mengaku bahwa terdapat kesulitan pada bagian sistem tenaga pengajar. Karena dosen yang mengajar harus bolak-balik dari Malang-Kediri setiap minggu jadi membutuhkan alokasi dana yang besar untuk transportasi. 

“Di UNAIR Banyuwangi kami istilahnya memakai sistem jadwal semi blok. Jadi dosen dari Surabaya yang mengajar mata kuliah tersebut akan mengajar di Banyuwangi selama beberapa hari sampai tuntas sehingga hanya butuh satu kali perjalanan. Dengan begitu akan lebih efektif dari segi biaya,” jelas Prayogo, S.Pi., M.Pi. selaku Sekretaris Koordinator di PSDKU UNAIR Banyuwangi.

Sesi berlanjut dengan pertanyaan yang diajukan oleh Dr. Ir. Mohammad Fadjar, M.Sc. (Ketua Program Studi Akuakultur dari UB Kediri) mengenai aktivitas praktikum di UNAIR Banyuwangi. Dr. Ir. Mohammad Fadjar, M.Sc. mengungkapkan bahwa di UB Kediri, mahasiswa mereka kadang harus ke kampus utama yang ada di Malang terlebih dulu untuk melakukan praktikum.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Prayogo, S.Pi., M.Pi. yang juga merupakan dosen di Fakultas Perikanan dan Kelautan di UNAIR Banyuwangi menjelaskan bahwa untuk peralatan praktikum, sejak tahun 2014, meskipun masih terbilang kurang jika dibandingkan dengan yang ada di kampus utama, namun masih tetap mempersiapkan alat-alat praktikum yang standar dan harus ada. Dan penggunaannya bersifat sharing antara prodi Akuakultur dan Prodi Kedokteran Hewan. 

“Selain itu, karena adanya MoU UNAIR dengan Pemkab Banyuwangi, maka kami juga di-support dengan diizinkan untuk menggunakan fasilitas di dinas-dinas yang ada di Banyuwangi untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti praktikum maupun penelitian,” imbuhnya.

Mendekati penghujung acara, sebelum dilakukan foto bersama, Dr. H. Widi Hidayat SE., M.Si., Ak., CA., CMA. menyampaikan pesan penutup, “diharapkan dengan adanya sharing kita pada hari ini, kami bisa memberikan informasi yang berguna bagi UB Kediri untuk pengembangan selanjutnya, karena memang lebih mudah untuk bertanya kepada yang telah mengalami secara langsung. Semoga dengan pertemuan kali ini juga dapat membangun relasi yang baik antara UNAIR Banyuwangi dengan UB Kediri,” pungkasnya.

Penulis : Tyas Ratna Manggali

Editor: Nuri Hermawa

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp