Pengmas Prodi Sistem Informasi Dampingi UMKM “LAMORA”

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pelatihan dan Pendampingan Pemasaran Online Produk Olahan Hasil Laut Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) “LAMORA” Desa Kauman, Kecamatan Socah. (Foto: Istimewa)

Bisnis UMKM menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak wabah Virus Corona (Covid-19). Berdasarkan info dari Kementerian Koperasi dan UKM  (Kemenkop UKM) (Kompas, 27 Maret 2020), setidaknya terdapat 949 laporan dari pelaku koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terkena dampak wabah virus Corona (Covid-19).

Di saat masa pandemi terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online. Pelaku UMKM pasti kesulitan dalam mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian terganggu. Perubahan pola tersebut, seyogyanya diikuti pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat survive, serta bisa berkembang sehingga mampu menghadapi kondisi new normal.

Selama pandemi, menurut koordinator UMKM Lamora ibu Ammun, terjadi penurunan omset penjualan sampai 60%. UMKM Lamora hanya melayani pemesan dan pembelian langsung dari individu atau toko yang akan dijual kembali (reseller) yang berasal dari kabupaten Bangkalan dan sekitarnya

Dalam rangka mengangkat potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bangkalan khususnya di daerah pesisir Socah, Fakultas Sains dan Teknologi(FST) Universitas Airlangga Surabaya melaksanakan pengabdian masyarakat di desa Kauman, kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan, Sabtu-Minggu 11,12 Desember 2021.

Kegiatan yang bertema “Pelatihan dan Pendampingan Pemasaran Online Produk Olahan Hasil Laut Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) “LAMORA” Desa Kauman, Kecamatan Socah” dihadiri lebih dari sepuluh pelaku UMKM “Lamora” yang rata-rata para ibu yang memproduksi makanan ringan dari hasil olahan laut seperti kerupuk, petis dan lain-lain. UMKM “Lamora” adalah UMKM binaan dari Disperinaker Bangkalan yang menjadi UMKM percontohan dari desa Socah.

Tujuan dari diadakan pengmas ini adalah memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM terutama mitra terhadap pemanfaatan teknologi informasi (TI). Bentuk pemanfaatan produk TI adalah sebagai media marketing, pemasaran dan penjualan, melakukan promosi dan marketing dari produk mitra di media sosial. Selain itu diberikan pula gambaran umum mengenai pembuatan lapak di marketplace Shopee serta tokopedia. Gambaran mengenai aplikasi gratis Canva untuk membuat label produk, leaflet ataupun brosur untuk media marketing, promosi, informasi dan branding juga diberikan kepada peserta pengmas.

Harapan diadakan pengmas ini menurut Koordinator Pengmas adalah meningkatnya pemahaman mitra terhadap pemanfaatan teknologi informasi (TI) sebagai media marketing, pemasaran dan penjualan. Mitra bisa melakukan promosi dan marketing dari produk mitra di media sosial. Mitra dapat mengelola lapak di marketplace.Mitra dapat menggunakan aplikasi gratis Canva untuk membuat label produk, leaflet ataupun brosur untuk media marketing, promosi, informasi dan branding. Dan mitra bisa memanfaatkan aplikasi gratis Canva untuk membuat leaflet ataupun brosur untu media marketing, promosi, informasi, dan branding.

Peserta pengmas sangat antusias menghadiri kegiatan tersebut. Peserta pengmas ingin melakukan pemasaran secara online dengan harapan dapat meningkatkan jumlah pesanan produk. Disamping itu pula peserta ingin sekali mendesain media promosi produk yang lebih menarik baik dalam format gambar maupun video. Desain media promosi produk yang baik akan dapat menarik para konsumen lebih banyak sehingga dapat meningkatkan jumlah pesanan produk.

Penulis: Tim Pengmas

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp