Pengangkatan Rahim pada Operasi Sesar dengan Plasenta yang Melekat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by IDN Times

Pada saat ini terjadi peningkatan kejadian plasenta akreta, suatu kondisi dimana plasenta atau dalam bahasa awam disebut dengan ari-ari, melekat erat dengan dinding rahim sehingga sulit dipisahkan pada saat proses melahirkan plasenta sehingga berujung pada perdarahan dan memerlukan pengangkatan rahim (histerektomi) untuk tindak penyelamatan. Pada kondisi normal, bagian bagian plasenta tidak masuk ke dalam dinding rahim sehingga setelah bayi lahir maka plasenta dapat dilahirkan dengan mudah, namun pada plasenta akreta, terdapat bagian-bagian plasenta yang masuk menembus dinding rahim sehingga pada saat pemisahan akan terjadi perdarahan. Histerektomi pada plasenta akreta memerlukan kewaspadaan dan kehati hatian mengingat risiko perdarahan yang besar. Terdapat tahapan-tahapan prosedur pengangkatan rahim pada saat operasi sesar pada wanita dengan kasus plasenta akreta.

Salah satu faktor risiko terjadinya plasenta akreta adalah operasi sesar. Perempuan dengan riwayat operasi sesar mempunyai risiko yang lebih besar untuk terjadinya plasenta akreta pada kehamilan berikutnya, sehingga kehamilan pada perempuan dengan riwayat operasi sesar harus dikontrol oleh dokter spesialis kandungan untuk mendeteksi sejak dini adanya plasenta akreta. Semakin sering operasi sesar maka akan semakin tinggi risiko terjadi plasenta akreta pada kehamilan berikutnya. Pada saat kontrol kehamilan, dokter spesialis kandungan akan melakukan ultrasonografi (USG) untuk melihat posisi plasenta. Bila posisi plasenta di bawah maka risiko terjadi plasenta akreta semakin besar. Deteksi plasenta harus dilakukan sejak dini untuk mempersiapkan proses persalinan dengan baik. Kehamilan dengan plasenta akreta bisa tanpa keluhan dan hanya terdeteksi dari pemeriksaan USG. Proses persalinan kehamilan dengan plasenta akreta harus dilakukan di fasilitas kesehatan tersier, dengan fasilitas yang lengkap dan dokter ahli yang lengkap. Penanganan operasi pada plasenta akreta harus dilakukan oleh tim dokter multi disiplin yang berpengalaman.

Proses kelahiran untuk kehamilan dengan plasenta akreta harus dilakukan melalui operasi sesar dengan persiapan yang baik. Operasi sesar direncanakan pada saat usia kehamilan sematang mungkin, namun seringkali sebelum saatnya melahirkan, sudah terjadi perdarahan sehingga bayi harus lahir dalam kondisi prematur. Sehingga sejak awal harus ada perencanaan matang untuk proses persalinan. Persiapan darah merupakan hal yang sangat vital pada proses persalinan kehamilan dengan plasenta akreta, operasi tidak bisa dilakukan tanpa persiapan darah yang cukup karena akan berisiko untuk keselamatan pasien.

Operasi sesar pada plasenta akreta harus dengan persiapan kemungkinan angkat rahim sebagai tindakan penyelamatan pasien. Tim dokter sejak awal harus siap dengan prosedur operasi pengangkatan rahim setiap kali melakukan operasi sesar pada plasenta akreta. Irisan kulit pada saat pelaksanaan operasi sebaiknya memanjang ke atas, sehingga bila diperlukan perluasan irisan di kulit dapat dilakukan dengan lebih mudah, dibanding irisan melintang di bawah. Pada saat operasi, penampakan plasenta akreta mudah dikenali, tampak anyaman pembuluh-pembuluh darah yang besar di dinding depan rahim dan kandung kemih bila telah menembus kandung kemih. Irisan pada rahim untuk melahirkan bayi harus dilakukan pada tempat yang tidak mengandung pembuluh darah yang besar, menghindari area tempat melekatnya plasenta. Proses selanjutnya adalah melahirkan bayi. Jangan menarik plasenta pasca bayi lahir pada kasus plasenta akreta karena hal ini bisa memicu perdarahan yang sulit dikendalikan. Sejak awal sebelum proses operasi, persetujuan pengangkatan rahim bila diperlukan harus sudah ditanda tangan oleh pasien dan keluarga oleh karena di tengah tengah operasi , dokter harus memutuskan dengan cepat pengangkatan rahim bila kondisi darurat oleh karena perdarahan yang banyak. Setelah bayi lahir makan proses selanjutnya adalah menutup dinding rahim terlebih dahulu sebelum proses pengangkatan rahim. Setelah dinding rahim ditutup, maka dilanjutkan dengan proses pengangkatan rahim. Prosedur operasi sesar dan pengangkatan rahim pada kasus plasenta akreta dapat disertai dengan perdarahan yang banyak, bahkan sampai ribuan berliter-liter darah, oleh karena itu saat operasi harus tersedia darah dalam jumlah yang cukup. Oleh karena perdarahan yang banyak dan risiko perdarahan pasca operasi, seringkali pasca operasi, pasien memerlukan perawatan di ruang perawatan intensif.

Plasenta akreta merupakan suatu kondisi dimana plasenta melekat erat dengan rahim sehingga tidak bisa dipisahkan saat proses melahirkan dan berujung pada perdarahan yang banyak. Dengan persiapan yang baik sejak awal, termasuk deteksi dini, maka kehamilan dengan plasenta previa dapat ditangani dengan baik. Penanganan plasenta akreta harus dilakukan di rumah sakit tersier dengan fasilitas dan tim dokter ahli yang lengkap untuk menjamin keselamatan pasien dengan baik.

Penulis: Brahmana Askandar Tjokroprawiro

Link jurnal: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33731394/      

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp