Para pembuat kebijakan di Indonesia perlu merespon tantangan saat ini, khususnya kelebihan perawat dan peningkatan permintaan perawat di pasar global. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan persepsi pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan tentang manajemen migrasi ke perawat Indonesia luar negeri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan pemangku kepentingan utama yang mewakili pemerintah Indonesia, yaitu Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Tenaga Kerja (MOL), Kementerian Pendidikan (Kemendiknas) dan Pemerintah Indonesia. Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI). Wawancara mendalam melibatkan partisipan yang mengelola migrasi perawat Indonesia. Data kualitatif dianalisis secara tematis dengan pendekatan analisis.
Isu terkait kebijakan migrasi perawat cukup kompleks dan sektoral. Tema-tema yang muncul dari penelitian ini meliputi gerakan menuju orientasi pasar global, mengatasi tantangan migrasi perawat internasional, memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan dan memanfaatkan peluang sebaik-baiknya. Semua tema mencerminkan bahwa negara harus bekerja keras untuk mencapai keseimbangan antara kuantitas dan kualitas sumber daya keperawatan untuk pasar internasional. Sebagai regulator dan pelaksana migrasi perawat Indonesia, berbagai kebijakan pemerintah telah merespon rendahnya jumlah perawat Indonesia migrasi ke luar negeri, dengan menekankan pada tiga siklus migrasi: pra-migrasi, migrasi dan pasca-migrasi. Penyiapan sumber daya, regulasi dan penempatan perawat Indonesia ke luar negeri membuka peluang pasar tenaga kerja keperawatan internasional. Oleh karena itu, kebijakan tersebut perlu diperkuat dari hulu hingga hilir agar perawat Indonesia lebih kompetitif dan adaptif di pasar global.
Penulis: Ferry Efendi dkk
Link naskah: https://www.dovepress.com/getfile.php?fileID=76197
