Fermentasi Protein Kasar dan Lemak Kasar Daun Seligi Menggunakan Probiotik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Harian Merapi

Pakan merupakan salah satu faktor penting yang mendukung kegiatan usaha budidaya perikanan. Meningkatnya jumlah permintaan pakan ikan menyebabkan kebutuhan bahan baku pakan ikan meningkat. Oleh karena itu, diperlukan bahan pangan alternatif. Daun seligi merupakan tanaman yang cukup mudah diperoleh namun masih belum banyak dimanfaatkan dengan baik karena kandungan nutrisinya yang masih perlu ditingkatkan untuk menjadi bahan baku alternatif pakan ikan yang berkualitas.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas bahan pakan adalah dengan fermentasi menggunakan probiotik. Peran dan fungsi menunjukkan bahwa probiotik dapat meningkatkan nilai gizi bahan pakan melalui beberapa mekanisme antara lain peningkatan asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA), peningkatan kandungan pakan. Probiotik yang digunakan untuk proses fermentasi seligi terdiri dari beberapa mikroorganisme yaitu : Actinomyces sp., Bacillus sp., Cellulomonas sp., dan Enterobacter sp.). Peran dan fungsi beberapa mikroorganisme tersebut dapat meningkatkan kualitas gizi seligi, khususnya meningkatkan protein kasar dan menurunkan lemak kasar. 

Peningkatan kandungan protein kasar yang mencapai 13.75% pada tepung daun seligi yang difermentasi dengan probiotik 2 % disebabkan oleh banyaknya mikroba yang terdapat dalam probiotik yang dapat mendegradasi bahan kompleks menjadi asam amino, sehingga asam amino tersebut dapat digunakan oleh mikroba untuk memperbanyak diri. Meningkatnya jumlah koloni mikroba selama fermentasi selama 5 hari secara tidak langsung dapat meningkatkan kandungan protein kasar karena mikroba merupakan sumber protein sel tunggal.

Pemberian tetes tebu pada proses fermentasi juga dapat membantu meningkatkan kandungan protein kasar karena tetes tebu merupakan sumber karbohidrat yang mengandung asam amino yang sering digunakan sebagai sumber energi bagi bakteri. Tingginya kandungan  karbohidrat (73,1%) dan mineral (11,7%) dalam molases mampu mendukung pertumbuhan bakteri sehingga protein kasar dapat meningkat.

Penggunaan probiotik 2% menghasilkan kandungan lemak kasar yang rendah sebesar 7.41%, hal ini disebabkan oleh rusaknya ikatan kompleks trigliserida menjadi ikatan yang lebih sederhana, antara lain berupa asam lemak dan gliserol yang dibutuhkan dalam proses metabolisme pencernaan ikan. 

Penurunan kadar lemak kasar pada tepung daun seligi yang difermentasi dapat Menurut Beberapa peneliti menyatakan bakteri dapat memutuskan ikatan ester dalam lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sebagian asam lemak yang terbentuk akan menguap sehingga kandungan lemak kasarnya menurun. Kandungan lemak kasar bahan pakan terdiri dari gliserol ester, asam lemak dan vitamin larut lemak yang membuatnya mudah menguap. Penurunan lemak kasar pada bahan pakan fermentasi juga dapat disebabkan oleh substrat yang digunakan mengandung glukosa sehingga dapat memacu pertumbuhan biomassa yang mengakibatkan produksi enzim lipase lebih banyak untuk merombak lemak kasar. Peningkatan kadar lemak kasar dapat disebabkan oleh terjadinya proses degradasi bahan organik yang digunakan oleh bakteri untuk membentuk lemak sehingga kadar lemak kasar mengalami peningkatan. 

Dengan demikian fermentasi tepung daun seligi menggunakan probiotik 2 % dapat meningkatkan kualitas gizi seligi , khususnya protein kasar yang meningkat dan kadar lemak rendah sehingga berpotensi sebagai pakan alternatif ikan . 

Penulis: Mirni Lamid

Link jurnal: https://www.researchgate.net/publication/349655983_Improving_crude_protein_and_crude_fat_content_of_Seligi_leaf_Phyllanthus_buxifolius_flour_through_probiotic_fermentation

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp