Gagal Jantung dengan Penurunan Ejection Fraction, Penyakit Multi Katup dan Trombus Atrium Kiri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Alodokter

Penyakit katup jantung struktural atau disebut Structural Valvular Heart Disease/VHD dapat menjadi penyebab gagal jantung atau dapat memperburuk status klinis pasien dengan gagal jantung. Pasien gagal jantung dengan VHD berada pada peningkatan risiko kejadian termasuk kematian jantung mendadak. Sebelum mempertimbangkan intervensi (bedah atau perkutan), semua pasien harus menerima terapi medis yang sesuai. Banyak prosedur perkutan dan/atau hibrid telah diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir dan terjadi perubahan manajemen VHD. Pada pasien dengan gagal jantung dan penyakit katup jantung, baik primer maupun fungsional, maka seluruh proses pengambilan keputusan harus dilakukan melalui evaluasi komprehensif dari rasio risiko-manfaat dari berbagai strategi pengobatan.

Pada artikel ini terdapat  kasus dengan penyakit katup ganda yang telah berkembang menjadi gagal jantung dengan penurunan ejeksi fraksi (EF) dan trombus LA yang dikirim dari rumah sakit rujukan dengan harapan dapat dilakukan intervensi strategi. Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk mempertimbangkan semua penyakit katup yang ada dalam menentukan intervensi strategi untuk penyakit katup ganda (tidak menentukan strategi intervensi secara individual pada setiap katup) dan menekankan pentingnya mendidik pasien tentang diagnosis penyakit, rekomendasi untuk intervensi strategi dan terapi medis. yang akan diberikan, risiko-manfaat intervensi, dan prognosis dari penyakit pasien. Hal-hal tersebut akan membantu dokter dan pasien dalam menentukan pengobatan yang akan dilakukan selanjutnya. Dalam sebuah laporan kasus tersebut, pasien gagal jantung dengan penyakit katup ganda, trombus LA, dan kardiomiopati dilatasi dirujuk ke pusat jantung yang berjarak jauh untuk menjalani prosedur intervensi. Laporan kasus ini menyebutkan bahwa seorang wanita 59 tahun yang datang ke ruang gawat darurat, dia dirujuk dengan diagnosis gagal  jantung kronis karena penyakit katup ganda, fibrilasi atrium, hipokalium, dan tekanan darah rendah. Dari pemeriksaan ekokardiografi, ditemukan stenosis mitral berat, stenosis aorta berat, insufisiensi aorta sedang, stenosis trikuspid sedang, insufisiensi trikuspid berat, insufisiensi pulmonal ringan, dengan trombus atrium kiri, dan kardiomiopati dilatasi. Namun, setelah dilakukan evaluasi dan berdiskusi dengan pasien tentang risiko-manfaat prosedur intervensi, pasien memilih untuk tidak menjalani prosedur intervensi meskipun tidak ditemukan adanya kontraindikasi pada pasien terhadap tindakan yang harus dilakukan.

Penyakit katup jantung struktural dapat menjadi penyebab gagal jantung atau dapat memperburuk status klinis pasien dengan gagal jantung. Gagal jantung juga dapat terjadi pada pasien yang telah menjalani operasi katup. Prinsip umum dari pengelolaan penyakit gabungan atau multi-katup adalah bahwa pada gabungan VHD memiliki patologi katup yang dianggap parah bahkan jika stenosis dan regurgitasi hanya dengan tingkat keparahan dan tekanan gradien sedang merupakan sebuah penilaian sangat penting. Manajemen penyakit katup ganda ditentukan oleh VHD yang dominan. Evaluasi koroner menggunakan DCA/CT direkomendasikan untuk pasien VHD yang parah, pasien yang menjalani intervensi dan memiliki faktor risiko kardiovaskular. Edukasi kepada pasien tentang pemahaman penyakit pasien, rekomendasi intervensi dan pengobatan yang akan dilakukan, risiko-manfaat dari intervensi, dan prognosis penyakit akan membantu pasien dan dokter dalam mengambil keputusan tentang manajemen pengobatan berikutnya.

Penulis: Rifqi D.M. Hasan, Andrianto, Agus Subagjo

Link : https://www.ijrp.org/paper-detail/2232

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp