Potensi Pemanfaatan Optical Coherence Tomography sebagai Optical Probe di Bidang Kedokteran Gigi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Rencanamu id

Di bidang kedokteran gigi, pemeriksaan kesehatan jaringan penyangga gigi dapat dilakukan menggunakan pemeriksaan radiografik dan sonde / probe periodontal. Namun pemeriksaan radiografik terhadap jaringan penyangga gigi terkadang tidak dapat memberikan gambaran dengan cukup detail dan akurat. Sedangkan penggunaan probe periodontal merupakan tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan invasif karena dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien saat dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan menggunakan probe periodontal juga terkadang tidak akurat dan cenderung subjectif karena pemeriksaannya tanpa disertai dengan panduan pengamatan secara visual.

Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang kedokteran gigi, Optical Coherence Tomography (OCT) berkembang menjadi suatu modalitas alternatif yang dapat digunakan untuk kepentingan penelitian dan klinis.  OCT merupakan modalitas pencitraan di bidang kedokteran yang menggunakan cahaya dengan intensitas mendekati inframerah sebagai sumber pembuatan citra. OCT menggunakan prinsip interferometer dengan koherensi rendah dimana gambaran dari OCT dihasilkan dari pengukuran waktu dan intensitas dari cahaya inframerah yang dipantulkan dari jaringan anatomis. Prinsip tersebut menyerupai ultrasonography (USG), namun USG menggunakan ultrasound sebagai sumber pembuatan gambar.

OCT memiliki beberapa potensi dan keunggulan jika dibandingkan dengan beberapa modalitas radiografi dibanding kedokteran gigi, yaitu memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambaran cross-sectional dengan detail mencapai kurang dari 20 µm. Selain itu, kecepatan dalam menghasilkan gambaran jaringan secara in situ dapat ditampilkan secara real-time. Sehingga modalitas ini dapat digunakan sebagai alternatif dari modalitas diagnostik yang invasif seperti biopsi atau pembedahan eksploratif dan pemeriksaan histologi. Selain itu, OCT juga tidak menggunakan radiasi ionisasi yang mungkin memiliki efek negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, saat ini OCT banyak digunakan untuk kepentingan medis dan penelitian di bidang kesehatan.

Di bidang kedokteran gigi, OCT diharapkan dapat digunakan sebagai “optical probe” karena memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambar secara real-time dengan resolusi yang tinggi tanpa adanya tindakan invasif. Saat ini, OCT sangat banyak digunakan untuk mendeteksi karies gigi, retakan pada gigi, dan evaluasi ada atau tidaknya kebocoran / microleakage pada tumpatan gigi. OCT dapat mendeteksi karies gigi walaupun pada tahap demineralisasi, dimana karies masih dalam tahap awal dan tidak tampak secara visual maupun pemeriksaan radiografi. Selain itu, jika dibandingkan dengan probe periodontal yang merupakan tindakan invasif, OCT memiliki keunggulan karena dapat menghasilkan gambaran dengan sangat detail tanpa memerlukan tindakan invasif.

Beberapa penelitian mencoba mengoptimalkan fungsi OCT yang digunakan untuk mendapatkan gambaran jaringan periodontal. Meskipun banyak penelitian dilakukan pada hewan coba, namun hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa OCT dapat menghasilkan gambaran jaringan penyangga gigi dengan sangat detail, baik jaringan keras maupun jaringan lunak. Jaringan dari gigi yang dapat dihasilkan melalui pencitraan OCT antara lain enamel, dentin, dentino-enamel junction, dan cemento-enamel junction. Sedangkan jaringan penyangga gigi yang dapat dihasilkan antara lain free gingival margin, attached gingiva, tulang alveolar, sel epithel, jaringan konektif, dan deposisi kalkulus. Dibandingkan dengan pemeriksaan radiografi di bidang kedokteran gigi, mis: radiografik panoramik dan periapikal, jaringan lunak pada periodontal tidak dapat tergambarkan karena pemeriksaan radiografik hanya dapat memberikan gambaran jaringan keras.

Pada tahun 2017, Fernandes dan tim peneliti lainnya melakukan studi awal mengenai pemanfaatan OCT yang digunakan untuk mengevaluasi pasien yang telah dilakukan perawatan pada jaringan periodontal. Pada penelitian tersebut, mereka memeriksa 14 pasien post-perawatan jaringan periodontal yang dievaluasi pada hari ke-0, 30, 60, dan 90. Hasil penelitian tersebut memberikan bukti bahwa OCT dapat memperlihatkan ketebalan gusi, deposisi dari biofilm dan kalkulus. Hasil pemeriksaan kedalaman periodontal juga memiliki kesamaan dengan pemeriksaan menggunakan metode konvensional.

Walaupun beberapa hasil penelitian memberikan kesimpulan OCT berpotensi untuk digunakan sebagai optical probe di bidang kedokteran gigi, saat ini masih diperlukan bukti ilmiah yang lebih banyak dan kuat lagi sebelum dapat digunakan pada praktek kedokteran gigi sehari-hari. Adanya keterbatasan ketersediaan alat, kesulitan dalam penggunaan alat, portabilitas, dan mahalnya harga alat menjadi hambatan dalam pengembangan OCT di bidang kedokteran gigi. Namun dengan adanya potensi yang kuat, diharapkan pengembangan OCT dapat merambah di bidang kedokteran gigi sehingga dapat meningkatkan penggunaannya untuk kepentingan klinis, mengurangi harga alat, dan yang terpenting adalah meningkatkan minat dari kalangan peneliti dan klinisi untuk mengoptimalkan OCT sebelum akhirnya dapat digunakan di berbagai fasilitas kesehatan gigi.

Penulis : Ramadhan Hardani Putra

Informasi detail dapat diakses pada tautan berikut :

https://www.mdpi.com/2076-3417/11/22/11025

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp