Prediksi Nilai Prognostik Antara OTS dengan Visual Outcome pada Trauma Benda Asing Intraokular

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Tribun Pekanbaru

Benda asing intraokular (intraocular foreign body/IOFB) merupakan salah satu klasifikasi cedera pada mata. IOFB merupakan benda asing yang mengalami penetrasi dan berdiam di dalam bola mata, yang dapat disebabkan kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, maupun akibat tembakan senapan. IOFB merupakan salah satu kegawatdaruratan di bidang oftalmologi. Penundaan dalam penanganan dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius (Dutton, 2013; Foster et al., 2016; Shah et al., 2017). Angka kejadian trauma mata terbuka (open globe injury) yaitu 3.6-3.8 per 100.000 populasi di seluruh dunia (Hung et al., 2011). Pada studi terdahulu seperti studi oleh Cilino et al. (2008) menyebutkan pada kasus ocular trauma didapatkan 16,8% kasus dengan IOFB. Studi yang dilakukan Napora et al. (2009) melaporkan bahwa dari pasien dengan trauma pada mata sebanyak 16% pasien merupakan IOFB. Studi tersebut juga menyebutkan bahwa mayoritas kasus terjadi pada pasien berjenis kelamin pria (80-90)% dan pada 70% berusia di bawah 30 tahun.

Ocular Trauma Score (OTS) merupakan sistem yang dikembangkan berdasarkan data United States Eye Injury Registry (USEIR) dan digunakan untuk memprediksi hasil akhir penglihatan setelah trauma. OTS didasarkan pada satu nilai fungsional yaitu tajam penglihatan dan lima karakteristik anatomis (Kuhn et al.,2008). Sejauh ini OTS menjadi alat prediksi yang sering digunakan untuk kasus trauma mata secara umum, namun masih sedikit studi yang menjelaskan kegunaan skor OTS untuk kasus IOFB. Studi ini bertujuan untuk mengetahui nilai prediksi OTS terhadap visual outcome pada trauma IOFB.

Studi ini merupakan suatu penelitian observasional analitik retrospektif yang dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.  Sampel penelitian didapat dari data rekam medis antara 1 Januari 2016 – 31 Desember 2020 dengan diagnosis IOFB dan memiliki rentang follow-up  selama 6 bulan setelah trauma di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pencatatan termasuk karakteristik subjek dan variabel pada kategori OTS seperti tajam penglihatan awal, endophthlamitis, rupture globe, retinal detachment, afferent pupillary defect, serta perforasi. Perhitungan skor OTS dilakukan dari jumlah raw points sesuai variabel. Hasil skor prognostik OTS subjek penelitian dibandingkan dengan hasil prognostik milik Kuhn et al. (2008).

Total subjek sebanyak 30 pasien dengan subjek terbanyak adalah laki-laki (93,3%)  dengan usia rerata subjek adalah 39,4 tahun. Lokasi trauma berada di luar rumah pada semua sampel, dengan mekanisme trauma terbanyak adalah road injury (40%). Lokasi IOFB terbanyak berada di posterior (53,3%), ukuran IOFB terbanyak lebih dari sama dengan 5 milimeter (73,3%). Variabel anatomis terbanyak yang ditemukan adalah ruptur  bola mata. Pada penelitian didapatkan perbedaan yang bermakna secara statistik antara tabel prognostik subjek dengan tabel OTS milik Kuhn et al. (2008) (kategori 1, p=0,000; kategori 2, p=0,000; kategori 3, p=0,000; kategori 4, p=0,000; kategori 5, p=0,007). Hal ini menunjukkan bahwa penilaian prediksi tajam penglihatan akhir pada subjek dengan kasus IOFB tidak sesuai menggunakan skor OTS. Tingkat akurasi OTS pada tiap kategori adalah kategori 1 dengan 73%,  kategori 2 dengan 43%, kategori 3 dengan 34,25%, kategori 4 dengan 68,7%, dan kategori 5 dengan 92%. Akurasi total pada subjek studi jika dibandingkan dengan OTS adalah 62,19%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan OTS pada kasus IOFB memiliki akurasi rendah. Pada penelitian ini didapatkan perbedaan yang tidak bermakna secara statistik antara tajam penglihatan awal.

Kesimpulan yang dapat diambil dari studi ini adalah bahwa Ocular Trauma Score (OTS) tidak sesuai digunakan sebagai perbandingan prediksi terhadap visual outcome pada kasus IOFB (nilai akurasi 62,19%). Tajam penglihatan awal lebih memiliki korelasi kuat terhadap visual outcome. Limitasi studi ini bisa dilakukan rentang waktu pengamatan yang lebih panjang dan bila memungkinkan dilakukan studi lanjutan tentang pembuatan skor khusus untuk faktor prediksi visual outcome pada kasus IOFB. 

Penulis: Muhammad Rizqy Abdullah, Susy Fatmariyanti, Hendrian D. Soebagjo

Link jurnal: https://www.researchgate.net/publication/354314991_Comparison_of_Prognostic_Prediction_Value_by_Ocular_Trauma_Score_with_Visual_Outcome_in_Ocular_Foreign_Body_Trauma

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp