Raih Dua Penghargaan IHIA, RSTKA Terus Kembangkan Pelayanan Kesehatan Berbasis Maritim

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Raih Dua Penghargaan IHIA, RSTKA Terus Kembangkan Pelayanan Kesehatan Berbasis Maritim. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) memboyong dua penghargaan dalam ajang Indonesia Healthcare Innovation (IHIA) Award 2021. Platinum Award dan Favorite Award berhasil diraih oleh RSTKA dengan karyanya yang bertajuk “Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga Sebagai Solusi Masalah Kesehatan di Daerah Terisolir”. 

Dalam wawancara bersama tim UNAIR NEWS pada Kamis (02/12/2021) dr. Raissa Virgy Rianda selaku tim riset RSTKA menyampaikan, ia dan kawan RSTKA bakti Maluku (dr. Arya, dr. Satrio, dr. Juan) mempersiapkan bahan ajang tersebut hanya dengan waktu satu minggu sebelum penutupan. Ia mengaku, sempat tidak menyangka berhasil meraih Platinum Award dan Favorite Award dalam Kategori Inovasi Mutu Pelayanan.

“Saat kategori lain memberikan sambutan, saya sempat mengira kami (RSTKA, red) tidak mendapatkan juara, sebab tidak dihubungi sebelumnya. Waktu pengumuman kita kaget, Alhamdulillah memenangkan platinum dan favorite award. Bagi kami juara hanya bonus saja, terpenting RSTKA dapat terus memberikan manfaat kepada masyarakat dan juga lebih dikenal oleh masyarakat luas sehingga dapat menularkan semangat pengabdian,” tutur dr. Raissa. 

Raissa mengungkapkan, inovasi-inovasi yang RSTKA cantumkan dalam ajang tersebut merupakan inovasi yang telah lama dijalani oleh RSTKA, seperti pelayanan kesehatan pada pulau yang sulit terjangkau. Tidak hanya memberikan pelayanan umum saja, RSTKA juga memberikan pelayanan spesialis yang sulit terjangkau oleh masyarakat. Sejak tahun 2017 hingga 2021 RSTKA telah memberi pelayanan ke 61 pulau, 42 bayi dilahirkan, 15.366 poli umum, 2090 relawan, 1362 operasi bedah, 1243 operasi mata.

Selain pelayanan kesehatan, RSTKA juga melakukan penelitian pada pulau yang didatangi dengan harapan data tersebut dapat bermanfaat bagi para peneliti lain. Tidak hanya itu, RSTKA juga aktif melakukan webinar kesehatan atau lebih dikenal dengan NGOBRAS (Ngobrol santai dengan ahlinya) tiap minggunya, yaitu seminar yang ditujukkan bagi para dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya. 

“Dalam ajang tersebut, presentasi yang dibawakan oleh Dr. dr. Gadis Meinar Sari, M.Kes menonjolkan program kami yaitu, MARCO (Madura Sadar COVID). Program ini berupa edukasi tentang COVID, pelayanan kesehatan dan vaksinasi yang dilakukan di wilayah Madura. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari pemerintah,” tambahnya. 

Pada kesempatan yang sama, dr. Agus Harianto SpB menyampaikan, untuk satu tahun ke depan RSTKA mencoba mempersuasi kementerian kesehatan untuk mempertimbangkan sistem kesehatan berbasis maritim dengan membentuk armada-armada kesehatan. Harapannya, dengan armada kesehatan tersebut lebih banyak pulau terpencil di Indonesia. RSTKA juga kini tengah menjalankan pilot project berbasis maritim di Kepulauan Madura. Tidak hanya pelayanan kesehatan, tetapi juga berbasis research juga.

“Saya mengharapkan lulusan dokter-dokter umum dan spesialis baru berani menjelajahi pulau terpencil, sebab keberadaan dokter sangat dibutuhkan di sana. Jangan takut dengan keadaan yang tidak tercukupi, Tuhan pasti akan menyiapkan kebutuhan kalian. Banyak masyarakat yang membutuhkan kita, banyak kasus yang sudah parah kita temui, sebab mereka tidak mampu menjangkau rumah sakit,” tutupnya.(*)

Penulis: Alysa Intan Santika

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp