Studi In Vitro Kombinasi Dua Obat dari Agen Anti-virus, Antibiotik Melawan Virus SARS-CoV-2 yang Diisolasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by detikInet

Pengobatan yang ampuh dalam melawan penyakit infeksius COVID-19 sangat amat dibutuhkan, hingga artikel ini ditulis sejumlah uji klinis terkait pencegahan maupun pengobatan COVID-19 masih berlangsung. Dalam studi ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas agen anti-virus dari kombinasi obat-obat yang tersedia yang selama ini digunakan dan menjadi bagian dari upaya penanganan COVID-19, studi yang dilakukan dilakukan secara in-vitro. Obat yang digunakan dan dikombinasikan yaitu Lopinavir-Ritonavir (LOPIRITO)-Chlarithromicin (CLA), LOPIRITO-Azitromicin (AZI), LOPIRITO-Doksisiklin(DOXY), Hidroksiklorokuin(HCQ)-AZI, HCQ-DOXY, Favipiravir(FAVI)-AZI, HCQ-AZI, dan HCQ-LOPIRITO. Obat-obat ini dicampur pada rasio spesifik dan dievaluasi terkait keamanan dari penggunaan berdasarkan nilai sitoktosisitas konsentrasinya (CC50) yang dihasilkan dari pengujian menggunakan human umbilical cord mesenchymal stem cells.

Setelah dilakukan pengujian yang menghasilkan nilai CC50, pengujian dilanjutkan dengan pengujian efikasi anti-virus, dengan cara menandingkan kombinasi obat dengan dosis optimal dari hasil nilai CC50 dengan dengan sel Vero yang telah diinfeksi virus SARS-CoV-2 yang diisolasi dari pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia yang kemudian dievaluasi nilai IC50 setelah dilakukan inokulasi pada 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Selain itu, dilakukan juga pengujian viral load menggunakan qRT-PCR. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa pada seluruh sampel dosis kombinasi tidak terdapat tingkat sitotoksisitas yang tinggi, dari hasil pengujian CC50 didapatkan juga bahwa dengan dilakukan kombinasi obat menyebabkan tingkat sitotoksisitas terhadap sel lebih rendah dibandingkan dengan obat tunggal. Kemudian dari beberapa kombinasi obat ini menunjukkan keefektifitas yang cukup besar dalam mengurangi copy number virus pada 42 jam dan 72 jam bahkan dalam 24 jam pasca inkubasi yang mengakibatkan nilai IC50 rendah. Kemudian pada pengujian sitokin, didapatkan bahwa penggunaan kombinasi obat mengurangi kadar marker pro-inflamasi yaitu IL-6 dan TNF-α dan meningkatkan respon anti-inflamasi IL-10.

Berdasarkan pengujian-pengujian yang telah dilakukan di atas dapat disimpulkan efektivitas dari dual kombinasi obat secara berurutan yaitu LOPIRITO-AZI>LOPIRITO-DOXY>HCQ-AZI>HCQ-FAVI>LOPIRITO-CLA>HCQ-DOXY. Dari urutan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kombinasi dua obat yang berpotensi untuk digunakan dalam pengobatan penyakit infeksius COVID-19 yaitu LOPIRITO-AZI.

Author : Dr. Purwati, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM

Artikel ilmiah popular ini diambil dari artikel jurnal ilmiah dengan judul “An In Vitro Anti-viral Study of Dual Drug Combinations Againts SARS-CoV-2 Virus Isolated From Hospitalized Patients in Surabaya, Indonesia” dipublikasikan di jurnal PLoS ONE 16(6):e0252302.

Link : https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0252302

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp