Libur Nataru, Pakar UNAIR Imbau Masyarakat Perketat Prokes dan Tingkatkan Imun Tubuh

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof. Dr. Theresia Indah Budhy. S., drg. M.Kes.,Sp.PMM(K) saat menjadi narasumber dalam program Dinamika Jawa Timur, Senin (29/11). (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Tradisi pulang kampung, berkumpul dan berwisata telah menjadi tren yang biasanya dilakukan masyarakat pada libur Natal dan tahun baru (Nataru). Namun dengan kondisi pandemi yang masih melanda di Indonesia, membuat pemerintah mengimbau adanya pembatasan untuk menghindari lonjakan kasus positif di akhir tahun 2021.

Senada dengan itu, pakar imunologi UNAIR, Prof. Dr. Theresia Indah Budhy. S., drg. M.Kes.,Sp.PMM(K) juga mengimbau masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dan juga peraturan yang telah ditetapkan. “Patuhi instruksi yang sudah dibuat, karena itu demi kebaikan kita,” sebutnya.

Dalam program Dinamika Jawa Timur tersebut, dr.Theresia menyebut virus Corona sebagai virus yang pintar dan dapat bermutasi secara cepat. Jenis terbarunya, yaitu Omicron memiliki lebih dari sepuluh varian yang dapat berkembang seiring berjalannya waktu.

Untuk itu, selain vaksin dan melakukan protokol kesehatan, guru besar Imunologi ini menyebutkan bahwa memastikan sistem imun dalam kondisi yang baik, juga menjadi salah satu langkah preventif untuk menghadapi virus ini. “Meningkatkan natural immune, yang adalah gerbang utama kita menjadi hal yang perlu dilakukan namun sering diabaikan,” sebutnya.

Ketua Program Studi Imunologi Sekolah Pascasarjana UNAIR menyarankan masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat, meskipun sulit dilakukan di tengah era serba instan. “Pola tidur harus bagus, menjaga asupan makanan yang dikonsumsi. Walaupun di zaman modern ini rasanya sulit, namun harus diupayakan untuk membentuk sistem imun yang prima,” tuturnya.

Dalam program bertajuk “Strategi Baru dalam Pembatasan di Libur Nataru”, ia menyebutkan bahwa lonjakan kasus saat ditemukannya Covid-19 jenis Delta pada beberapa waktu lalu dapat menjadi pelajaran penting bagi masyarakat Indonesia.

Meskipun Indonesia masuk dalam peringkat atas dunia dalam pemulihan Covid-19, dan tercatat sebagai negara Asia nomor satu dalam penanganan Covid-19, masyarakat perlu mewaspadai penyebaran virus Covid-19. “Kadang kita lupa bahwa masih ada virus ini di sekitar kita, untuk itu kita harus tetap menjalankan prokes sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh,” jelasnya.

Penulis: Stefanny Elly

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp