The Effect of Roasting Temperature on Ferulic Acid Levels of Robusta Coffee Bean with Thin Layer Chromatography Densitometry

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh dripped.coffee

Kopi merupakan minuman yang paling dikonsumsi oleh sebagian besar populasi di dunia. Kopi robusta berasal dari hutan tropis di benua Afrika mulai dari tepi barat sampai ke Uganda. Kopi robusta dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 – 1000 meter sehingga hal ini membuat kopi robusta dapat ditanam dan tumbuh dengan baik di Indonesia yang didominasi oleh dataran rendah. Kopi dikenal memiliki komponen asam klorogenat yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Produk degradasi kopi berupa asam ferulat memiliki potensi antioksidan yang sangat tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan peran asam ferulat sebagai zat antiinflamasi, antidiabetes, antikanker dan efek proteksi jantung.

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian in untuk melakukan analisis kadar asam ferulat secara kuantitatif ekstrak biji kopi Robusta dari dua sampel dari daerah yang berbeda (Argopuro dan Kaliwining, Kabupaten Jember), dengan suhu roasting (penyangraian) yang berbeda (180 °C dan 200 °C selama 10 menit) menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Densitometri yang telah divalidasi.

Materi dan Metode

Metode analisis yang digunakan adalah KLT-Densitometri dengan menggunakan pelarut metanol p.a; fase diam: pelat Merck silika Gel 60 F254; fase gerak kloroform: metanol: asam format (v/v/v) = (85:15:1) dalam ruang kromatografi jenuh; konsentrasi uji 50 ppm dan pelat dianalisis dengan scanner Densitometri winCATS Camag menggunakan detektor UV-Vis pada panjang gelombang 254 nm dan fluoresensi biru pada panjang gelombang 366 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi standar (R) asam ferulat adalah 0,9947. Analisis kuantitatif kadar asam ferulat diperoleh hasil rata-rata ekstrak biji kopi Argupuro pada suhu penyangraian 180 °C dan 200 °C sebesar 1,935598±0,020671 mg/g dan 1,419963±0,051633 mg/g, sedangkan ekstrak biji kopi Robusta Kaliwining 180 °C dan suhu penyangraian 200 °C adalah 3,18087±0,06738 mg/g dan 2,420237±0,1989 mg/g. Analisis statistik dengan One-Way Anova diperoleh nilai p < 0,005. Uji Least Significant Different (LSD) diperoleh nilai p <0,005 pada setiap kelompok.

Kesimpulan

Terdapat pengaruh suhu penyangraian terhadap kadar asam ferulat pada ekstrak biji kopi Robusta, dengan kandungan asam ferulat tertinggi diperoleh pada ekstrak biji kopi Robusta Kaliwining di Kabupaten Jember pada suhu penyangraian 180 °C .

Penulis: Prof. Dr. Harianto Notopuro, dr, MS

Naskah lengkap berjudul:

The Effect of Roasting Temperature on Ferulic Acid Levels of Robusta Coffee Bean with Thin Layer Chromatography (TLC)-Densitometry

Dapat diunduh di :

Biochem. Cell. Arch. Vol. 21, No. 1, pp. 881-884, 2021 (SCOPUS Q4) DOI: https://doi.org/10.37506/ijfmt.v14i4.12168

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp