Penguatan Konektivitas Sektor Perikanan Budidaya dari Hulu Hingga Hilir

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber ilustrasi by Freepik.com

Sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu sektor unggul di Indonesia, Indonesia masuk pada peringkat ke 8 eksportir produk perikanan di dunia. Sehingga peningkatan ekspor perlu ditingkatkan lagi hingga peringkat pertama di dunia, hal ini tentunya perlu adanya konektivitas di sektor perikanan dari hulu hingga hilir. Dilain sisi perlu juga adanya penguatan konsumsi produk perikanan dalam negeri dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat. Maka konektivitas sektor perikanan dari hulu hingga hilir menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan taraf konsumsi masyarakat Indonesia dan juga peningkatan ekspor di dunia. 

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penguatan produksi perikanan dan kelautan secara terpusat, salah satu inisiasi yang dilaksanakan oleh pihak pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia adalah konsep shrimp estate pada sektor perikanan budidaya. Namun, tentunya konsep ini hanya merujuk pada satu komoditas saja yaitu komoditas udang vannamei. Hal tersebut dikarenakan jumlah permintaan pasar udang vannamei yang tinggi di pasar dunia. Sehingga pemerintah memberlakukan sistem shrimp estate sebagai upaya pemenuhan ekspor udang vannamei di kancah dunia. Namun, tidak hanya komoditas udang saja yang harus dikembangkan, akan tetapi seluruh komoditas perikanan budidaya bisa dikembangkan untuk meningkatkan taraf ekspor budidaya. 

Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah penguatan konektivitas seluruh komoditas budidaya ikan dari hulu hingga hilir terutama lokal dan khas Indonesia agar dapat dikembangkan, dikenalkan dan di ekspor. Salah satu konsep yang dapat diusung adalah konsep Aquaculture Estate, sebagai kawasan pengelolaan komoditas perikanan budidaya yang terkoneksi dari hulu hingga hilir. Pada sektor perikanan budidaya, Pembudidaya nantinya akan dikembangkan melalui research and development yang diinisiasi oleh KKP untuk peningkatan kualitas ikan di setiap daerah untuk dapat disamakan antara satu sama lain kualitasnya sesuai dengan kualitas negara yang akan di ekspor. Pengepul nantinya akan dibentuk sistem konektivitas dalam satu supplier untuk pemenuhan kebutuhan pengolahan maupun eksportir komoditas ikan yang akan diolah maupun diekspor. Mulai dari pabrik pakan yang dapat memproduksi berbagai pakan sesuai kebutuhan daerah tersebut, pembudidaya ikan dengan berbagai jenis komoditas dan pengembangan kualitas ikan melalui research and development. Hingga pengolahan seluruh komoditas ikan budidaya di daerah tersebut, yang nantinya estate ini dapat menaungi bukan hanya satu komoditas saja tapi berbagai komoditas unggul di daerah tersebut.

Selain itu dengan adanya Aquaculture Estate, komoditas lokal maupun khas Indonesia dapat dikembangkan, dikenalkan, dan di ekspor ke berbagai belahan dunia. Dengan harapan ikan khas Indonesia dapat dikenal dan disukai masyarakat di berbagai penjuru dunia,.  Sehingga komoditas perikanan budidaya yang ada di Indonesia dapat dikembangkan, ditingkatkan, dan di ekspor sebagai upaya peningkatan ekspor perikanan budidaya di kancah dunia. Pembudidaya lokal sejahtera, pengolahan dan ekspor dapat ditingkatkan, pemerintah dapat mencapai target yang diinginkan, sehingga konektivitas yang diinisiasi nantinya dapat berdampak besar bagi masyarakat sektor perikanan budidaya di Indonesia.   

Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama

(Mahasiswa Akuakultur PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp