Seminar Nasional FPK UNAIR Bahas Implementasi Teknologi pada Akuakultur di Era Digital

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dekan FPK UNAIR Prof. Amin saat memberikan sambutan. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS Implementasi Ekonomi Biru (Blue economy) dinilai akan memperkuat dan mempercepat pemanfaatan potensi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar. Dalam pendekatan ekonomi biru, pengembangan sektor akuakultur berbasis kreativitas dan inovasi teknologi adalah salah satu hal yang harus ditekankan.

Sabtu (20/11) lalu,  Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga menggelar seminar nasional (semnas) dengan tema Implementasi Teknologi dan Startup di Era Digital pada Perikanan Budidaya. Dalam sambutannya, Suciyono, S.StPi., M.P. selaku ketua penyelenggara kegiatan memaparkan, semnas ini merupakan tindak lanjut dari International Conference yang diadakan FPK UNAIR pada bulan September lalu.

“Seperti yang kita ketahui ekonomi biru adalah salah satu pendekatan yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam pengembangan sektor akuakultur Indonesia, oleh karena itu aplikasi teknologi terbaru dan terbaharu menjadi aspek utama dalam pengembangan perikanan budidaya,” jelasnya. 

Seminar nasional yang dilaksanakan secara virtual tersebut menghadirkan beberapa pembicara yang kompeten dibidangnya.  Tak lupa para praktisi juga turut diundang untuk memberikan informasi terkini sektor budidaya.

Pada paparan sesi pertama, Wendy Tri Prabowo yang merupakan koordinator tambak milenial BPBAP Jepara hadir untuk menyampaikan potensi dan tantangan aplikasi sistem dan tantangan teknologi dalam pengembangan akuakultur. Kemudian disambung dengan pemaparan Liris Maduningtyas dari JALA Tech Indonesia yang menyampaikan tentang optimalisasi penggunaan sistem IoT dalam akuakultur.

Sesi ke-2 Wike Dwi Utomo selaku Founder SEA-UP hadir untuk memaparkan tentang Fisheries Business Integrated Model dalam peningkatan efektifitas produk perikanan. Dan ditutup oleh Prayogo, S.Pi., M.P yang merupakan Kepala Program Studi Akuakultur UNAIR Banyuwangi untuk menyampaikan perkembangan teknologi budidaya.

Semnas ini dihadiri oleh para stakeholder dan akademisi yang tersebar dari seluruh penjuru negeri. Dari hal tersebut diharapkan, melalui semnas ini bisa memberikan informasi dan mengkolaborasikan seluruh komponen dalam rangka pengembangan sektor akuakultur.

“Saya berharap ini bisa menjadi informasi bagi pemerintah, stakeholder, praktisi perikanan dan riset sehingga tercapai elaborasi yang baik demi tercapainya kemajuan perikanan Indonesia,” Pungkas Suciyono. (*)

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp